Berita Nasional

PROFIL dan Rekam Jejak Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak yang Dikabarkan Jadi Pangkostrad

Penulis: Adrian Amurwonegoro
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. PROFIL dan rekam jejak Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak yang dikabarkanjadi Pangkostrad.

Ia juga pernah membawa Satuan Korem yang dipimpinnya meraih prestasi dengan dianugerahi gelar Danrem terbaik dalam bidang Program Upaya Khusus (Upsus) Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2016.

Penghargaan bergengsi tersebut langsung diserahkan oleh Kasad kepada Danrem pada apel Komandan Korem dan Komandan Kodim 2016 seluruh Indonesia di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD Bandung, pada 14 Nopember 2016.

Dari pernikahannya dengan Paulina Pandjaitan, Mayjen Maruli Simanjuntak dikaruniai seorang putri bernama Faye Hasian Simanjuntak.

Faye lahir pada 10 April 2002. Pada Februari 2020 lalu, Faye masuk dalam jajaran Forbes Indonesia untuk kategori 30 Under 30.

Prestasi tersebut diraih Faye atas kontribusinya pada dunia anak lewat organisasi yang ia dirikan, Rumah Faye. Rumah Faye dibuat bertujuan memerangi perdagangan anak, kekerasan pada anak, hingga eksploitasi anak.

Pencapaian Faye tersebut tentu saja membuat sang kakek, Luhut Binsar Pandjaitan, bangga. Hal ini pernah diungkapkan Luhut lewat Instagram pribadinya.

Baca juga: Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketum PB PJSI

Berbagai Peran yang Dilakukan

Sejak menjabat Panglima Kodam IX/Udayana pada 23 November 2020, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak telah menjalankan berbagai program untuk masyarakat, mulai dari pembangunan hingga pengendalian Covid-19.

Program unggulan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak ialah pembangunan Pompa Hidram yang tersebar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Pompa hidram ini ia targetkan mencapai 200 titik untuk memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat. Perhatian ini diberikan Pangdam IX/Udayana yang wilayahnya kesulitan mengakses air bersih.

Pembangunan pompa hidram tentu tidak mudah. Ada hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Bahkan ada saja yang memandang sebelah mata pada saat proses pembangunan pompa hidram.

"Target kami ada 200 Pompa Hidram. Kami berdiskusi banyak masukan dari masyarakat tentang pertanian. Ada yang tidak punya air.

Ada juga yang tadah hujan. Padahal ada sungai di situ. Dengan adanya pompa hidram bisa dimanfaatkan untuk pertanian," ujar Pangdam kepada Tribun Bali, Selasa 24 Agustus 2021 lalu.

Seperti halnya di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, terpasangnya 10 pompa hidram yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga mampu mengaliri 220 ha lahan pertanian dengan jumlah 400 KK warga.

Kementerian Pertanian pun telah melirik program yang digalakkan Pangdam IX/Udayana dan berencana menjadikan pompa hidram sebagai pilot project pengairan di wilayah lain.

Halaman
1234

Berita Terkini