Berita Bali

Buda Wage Langkir, Umat Hindu Lakukan Ini?

Penulis: Putu Supartika
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI. Umat Hindu melaksanakan persembahyangan. Buda Wage Langkir ini dirayakan setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali, setiap Buda Wage Langkir umat Hindu melakukan ini?

Selain itu, dalam lontar Sundarigama disebutkan; 

Buda waga, ngaraning Buda Cemeng, kalingania adnyana suksema pegating indria, betari manik galih sira mayoga, nurunaken Sang Hyang Ongkara mertha ring sanggar, muang ring luwuring aturu, astawakna ring seri nini kunang duluring diana semadi ring latri kala.

Berdasarkan terjemahan lontar Sundarigama yang diterbitkan oleh Parisada Hindu Darma Kabupaten Tabanan tahun 1976, artinya;

Budha Wage, Budha cemeng namanya, keterangannya ialah, mewujudkan inti hakekat kesucian pikiran.

Yakni putusnya sifat-sifat kenafsuan, itulah yoga dari Bhatari Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara amrta (inti hakekat kehidupan), di luar ruang lingkup dunia skala. 

Maka patut melakukakan upacara dengan sarana wangi-wangi, memuja disanggar dan di atas tempat tidur.

Serta menghaturkan kepada Sang Hyang Çri, lalu melakukan renungan suci pada malam harinya. 

Selain itu, dalam kepercayaan masyarakat Bali pada hari ini tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi dengan uang.

Misalnya membayar utang, menagih utang atau menabung.

Baca juga: Buda Wage Langkir, Kendalikan Hawa Nafsu Untuk Wujudkan Kesucian Pikiran

Walaupun pada saat ini kepercayaan ini sangat sulit untuk dilaksanakan.

Namun ada pelajaran berharga yang bisa dipetik bahwa sebagai manusia kita harus mampu untuk mengendalikan diri dan mengekang hawa nafsu.

Selain itu menjadi paham bahwa uang bukan segalanya.

Karena di atas segala-galanya masih ada kuasa Tuhan yang mengatur semua itu.

(*)

Berita Terkini