TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jelang hari raya natal dan tahun baru (Nataru) biasanya banyak toko moderen di Badung menjual parsel dan makanan.
Tidak jarang masyarakat juga memanfaatkan momen itu untuk berbelanja, apalagi diskon- diskon diakhir tahun.
Tidak jarang, banyak barang yang kedaluarsa beredar di pasaran, sehingga merugikan masyarakat.
Menyikapi kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Badung akan melakukan pengawasan peredaran barang kadaluwarsa menjelang Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Babi Bali Banyak Dijual Keluar, Dewan Badung Terima Keluhan Tukang Jagal Kesulitan Dapat Stok
Pemkab Badung melalui Dinas Koprasi dan UMKM akan menurunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap barang yang beredar di pasaran.
Hal ini mengingat meningkatnya transaksi pembelian barang pada kedua momen tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Badung I Made Widiana mengakui akan melakukan pengawasan sebelum Hari Raya Natal.
Hal itu dilakukan lantaran menjadi waktu paling banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja.
"Kami akan turun ke beberapa toko untuk melakukan pengawasan barang atau makanan yang sudah kadaluarsa. Pada saat momen itu, biasanya banyak toko yang menjual parsel maupun diskon di akhir tahun," ujarnya Rabu, 1 Desember 2021.
Dirinya mengakui timnya, akan turun ke toko-toko yang menjual parsel, termasuk swalayan dan toko modern akan diawasi.
Bahkan tim akan turun dalam waktu dekat ini, paling tidak menjelang perayaan natal.
"produk-produk yang akan menjadi fokus pengawasan adalah produk pangan olahan. Bila ada temuan yang kadaluarsa akan ditindaklanjuti berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ucapnya.
Widiana menyebutkan, sebenarnya Dinas Koprasi dan UMKM sering melakukan pengawasan secara berkala, namun pada momen tertentu pengawasan lebih diintensifkan lagi.
Dirinya sendiri telah memerintahkan jajarannya untuk menyurati para distributor, pusat perbelanjaan, pemilik toko dan swalayan untuk menjaga kualitas dari barang yang diperdagangkan.
Baca juga: Besaran UMK Sudah Ditetapkan, Disperinaker Badung Mulai Sosialisasikan ke Perusahaan-perusahaan
"Jangan sampai momen Natal dan tahun baru dimanfaatkan untuk cuci gudang menghabiskan stok barang tanpa melihat kualitas dan waktu kadaluarsanya, jadi kami minta jajaran untuk menyurati mereka," tegasnya.
Disinggung mengenai jumlah toko modern di Badung pihaknya enggan menyebutkan lantaran tidak memegang data.
Kendati demikian pihaknya meyakini dari ujung utara hingga selatan mencapai diangka ribuan.
"Tapi paling banyak di wilayah selatan. Namun kita tetap antisipasi hal ini, agar tidak merugikan masyarakat," bebernya.
Lebih lanjut pihaknya berharap tidak ada barang yang sampai kedaluarsa beredar di pasaran.
Selain membahayakan bagi kesehatan barang/makanan yang sudah kadaluarsa dipastikan tidak layak untuk dikonsumsi.
" Kami juga imbau kepada pembeli agar selalu mengecek kedaluarsa barang, makanan atau minuman yang di beli. Sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan saat mengkonsumsi," jelasnya sembari mengatakan kalau ada ditemukan bisa lapor ke kami juga. (*)
Artikel lainnya di Berita Badung