Mulai Besok, PTM di Badung Tak Lagi 50 Persen, Pembelajaran Dilakukan Seperti Biasa Dengan Taat Prokes
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Badung tidak lagi dibatasi hanaya 50 persen.
Namun, mulai besok, PTM kali ini jumlah siswa tidak dibatasi namun tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes).
Bahkan pembelajaran secara serentak dengan peserta didik 100 persen akan dimulai Selasa 3 Januari 2022 besok.
Kendati demikian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung pun tetap akan melakukan evaluasi bersama instansi terkait, khususnya Satgas covid-19 dan dinas Kesehatan.
Kepala Disdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana saat dikonfirmasi Senin 3 Januari 2022 mengakui bahwa sesuai surat edaran yang ia keluarkan, sekolah bisa melaksanakan PTM dengan jumlah peserta didik 100 persen.
"Mulai besok bisa dilakukan sekolah yang ada di Badung, namun kami yakini belum semua sekolah melaksanakan. Mengingat perlu adanya kesiapan," ujarnya.
Pihaknya mengatakan, pelaksanaan PTM di Badung berdasarkan SKB 4 Menteri No. 05. Begitu juga Surat Kadisdikpora Provinsi Bali No. B.31.420/108453/DIKPORA.
Namun karena Badung kini masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, maka mulai tgl 4 Januari 2022 sekolah di lingkungan Disdikpora Kabupaten Badung akan melaksanakan PTM yang pelaksanaannya dilakukan setiap hari sekolah.
"Jadi kita pastikan jumlah peserta didik 100 persen. Kecuali bagi satuan pendidikan yang peserta didiknya melebihi kapasitas atau rombel. Sehingga dilakukan pengaturan dengan memperhatikan prokes yang ketat," tegasnya.
Baca juga: Libur Nataru Berakhir, Kendaraan Pribadi Mulai Tinggalkan Bali Senin Malam
Baca juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Selasa 4 Januari 2021, Gemini Mohon Lebih Romantis
Baca juga: Ada Kemungkinan Lonjakan Varian Omicron, Pemerintah Siap Lakukan Langkah Antisipasi
Lebih lanjut dirinya mengatakan pada PTM kali ini, siswa bisa belajar setiap hari kecuali hari libur.
Selain itu waktu belajar paling banyak 6 jam pelajaran setiap hari dengan istirahat 20 menit.
"Jadi saat beristirahat siswa tetap berada di dalam lingkungan sekolah. Serta tidak diperkenankan membuka kantin sekolah sehingga siswa membawa makanan dan minuman dari rumah," ucapnya.
Dlm pelaksanaan PTM ini akan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap PTM yang dilaksanakan, minimal evaluasi dilakukan setiap minggu.
Evaluasi penting dilaksanakan dengan harapan dapat mengantisipasi peristiwa merebaknya virus covid-19.
"Jadi nanti kami akan monitoring langsung. Semoga siswa tidak ada masalah. Apalagi vaksinasi tahap ke dua bagi pendidik dan tenaga kependidikan di Badung sudah diatas 80 persen," tegasnya. (*)