Fungsi utamanya yaitu sebagai panduan keuangan untuk mengeluarakan biaya-biaya dalam menjalankan rencana bisnis.
Ini bisa menghindari pebisnis mengeluarkan biaya dadakan yang tidak sesuai rencana.
Sehingga Anda akan berfikir ulang apakah biaya tersebut memang harus dikeluarkan atau tidak, karena jika tetap dikeluarkan mungkin saja bisa mengurangi keuntungan atau bahkan bisa mengakibatkan kerugian usaha.
2. Tidak disiplin mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan.
Melakukan pencatatan keuangan atau pembukuan baik pengeluaran dan pendapatan adalah hal yang terpenting dalam pengelolaan keuangan usaha.
Keuangan bisnis harus dikelola dengan baik agar bisnis dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan biaya yang minimal.
Salah satunya adalah dengan melakukan pencatatan keuangan.
Tujuannya agar diakhir periode dapat mengatahui dengan jelas berapa kira-kira total pendapatan, total pengeluaran bahkan keuntungan yang diperoleh dari hasil bisnis Anda.
Pencatatan ini menghasilkan laporan keuangan yang berfungsi sebagai evaluasi dan membuat rencana keuangan di masa yang akan datang.
Salah satunya yaitu dengan menetapkan berapa target pendapatan maupun efisiensi keuangan yang bisa dicapai dan dilakukan.
Jika bisnis sudah mulai berkembang.
Anda memerlukan investasi lebih untuk menggunakan tools yang lebih mampu mencatat transaksi keuangan Anda secara efektif dan efisien.
Jangan sepelekan hal ini, karena jika Anda tetap mencatat masih dengan menggunakan pola keuangan yang sederhana, besar sekali kemungkinan untuk terjadinya kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian.
Baca juga: PATUT DICOBA! Simak 6 Cara untuk Melembabkan Bibir Kering
Baca juga: TERMASUK Investasi Emas & Forex, Kenali Jenis-jenis Investasi yang Cocok Bagi Pemula
3. Mencampurkan rekening pribadi dan usaha.
Ketika sudah siap untuk membuka usaha, Anda juga harus sudah siap dengan perangkat yang dibutuhkan.