TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Kritik dan sorotan tajam terkait penampilan ujung tombak Persib Bandung, Bruno Cantanhede, tak hanya diungkapkan oleh bobotoh.
Adalah mantan striker Maung Bandung, Sujana, juga menyoroti performa Bruno Cantanhede di laga Persib Bandung kontra PSIS Semarang yang berakhir imbang.
Sujagol, julukan dari Sujana mengungkapkan, kurang tajamnya permainan Bruno Cantanhede bermula dari awal ketika proses perekrutan dilakukan oleh Persib Bandung pada Desember 2021 silam.
Baca juga: UPDATE PERSIB BANDUNG: Jadwal Persib Bandung vs Persija Jakarta Berubah, ini Tanggalnya
Baca juga: Ini Luapan Kekecewaan Bobotoh Soroti Penampilan Mengecewakan Bruno Cantanhede di Laga Persib vs PSIS
Berstatus sebagai striker impor, ujung tombak berpaspor Brasil itu tidak melalui masa trial atau uji coba layaknya striker asing lain di Persib Bandung.
"Saat itu, di samping masalah penutupan jendela transfer, manajemen Persib dan Robert Alberts sudah merasa percaya dengan catatan Bruno Cantanhede di tim sebelumnya sehingga langsung direkrut tanpa adanya uji coba secara kolektif dengan permainan tim," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, secara kualitas, Bruno Cantanhede memiliki kemampuan sebagai pemain top, termasuk kecepatan lari.
Baca juga: Sosok dan Profil Bruno Cantanhede yang Jadi Sorotan di Persib Bandung, Dulu Mentereng di Vietnam
Baca juga: Pelatih PSIS Semarang Soroti Pelanggaran Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam, Kritik Begini Wasit
Kekurangannya adalah insting mencetak gol, kemampuan membaca pola permainan lawan dan tim serta dalam hal membuka dan membuat peluang di depan gawang lawan.
Menurut Sujana, Bruno Cantanhede tidak cocok sebagai ujung tombak di Persib Bandung.
Hanya mengandalkan kecepatan berlari dan tanpa kemampuan eksekusi peluang menjadi gol, ucap Sujana, Bruno Cantanhede tipe pemain gelandang sayap.
"Bukan cuma di pertandingan kemarin, tapi di beberapa pertandingan sebelumnya, Dia selalu melewatkan peluang dan penempatan dirinya salah terus.
"Beberapa peluang yang harusnya dia selesaikan sendiri malah dioper lagi, padahal sepersekian detik saja pemain lawan pasti udah kumpul untuk tutup itu. Harusnya seperti (Cristian) Gonzales, setiap dapat bola di kotak 16, pasti jadi gol," ucapnya.
Sebagai pemain di tim sebesar Persib Bandung, ucapnya, yang harus dimiliki adalah mentalitas baja. Kritik bobotoh akan selalu menyertai dia selama berseragam Persib Bandung.
Baca juga: Performa Bruno Cantanhede Tak Kunjung Nyetel di Persib dan Dalih Alberts Soal Gunakan 2 Striker
Menurutnya, Persib Bandung mesti mencoba kemungkinan memainkan striker tunggal tanpa Bruno Cantanhede.
Robert Alberts bisa menempatkan David da Silva sebagai striker tunggal seperti saat dia di Persebaya Surabaya.
"Ini bukan masalah memasang satu atau dua striker, tapi kenapa memaksakan mengandalkan dua striker kalau ternyata salah satu atau bahkan dua-duanya tidak mampu memberikan kontribusi positif bagi tim.
"Jadi, harusnya head coach lebih berani mencoba memainkan striker tunggal dengan mengganti Bruno atau David, dan menempatkan pemain sayap murni yang mampu menjalankan perannya lebih baik," ujarnya.
Di pertandingan berikutnya Persib lawan Persipura Jayapura (19/2/2022), Sujana berharap Robert Alberts berani membuat kesepakatan dengan Bruno Cantanhede agar mencetak gol.
Apabila pada kesempatan tersebut Bruno Cantanhede gagal mencetak gol, Robert Alberts harus berani mengambil sikap dengan menempatkan sang striker di bangku cadangan seperti yang terjadi pada Kevin van Kippersluis.
"Bahkan, kalau perlu putus kontrak di tengah jalan juga, kenapa enggak? Daripada terus memberikan dampak negatif bagi tim mah, buat apa," katanya.
>>>Baca kumpulan berita Persib lainnya<<<
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mantan Persib Sujana Sebut Bruno Cantanhede Bukan Striker tapi Gelandang Sayap, Ini Alasannya