TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anak-anak di sekitar Kelurahan Panjer, Denpasar dibiasakan untuk berpartisipasi mengikuti program bank sampah.
Mereka diantar oleh orang tuanya menabung di Bank Sampah Dharma Laksana, Banjar Kaja, Kelurahan Panjer, Denpasar, Minggu 3 Maret 2022 pagi.
Putu Yudha Raditya (13) merupakan salah satu anak yang ikut menabung di bank sampah ini.
Putu Yudha membawa botol minuman kemasan dan kaleng untuk ditabung.
“Saya ingin ikut peduli lingkungan dengan menabung di bank sampah. Selain itu agar ada tabungan juga, karena sampah ini bisa jadi uang,” kata Raditya.
Baca juga: Pedagang Sate di Dalung Badung dengar Tangisan di Malam Hari, Temukan Bayi Laki di Tumpukan Sampah
Ketua Bank Sampah Dharma Laksana, I Wayan Suartawan mengatakan bank sampah ini sudah berdiri sejak tahun 2016.
Hanya saja, program bank sampah tersebut sempat tidak aktif tahun 2019 hingga 2021 karena ada pembangunan dan pandemi Covid-19.
Tahun 2022 ini, pihaknya mengaktifkan kembali bank sampah yang diinisiasi sekaa teruna ini.
Suartawan menjelaskan, warga atau nasabah yang aktif dalam bank sampah akan mendapat reward berupa beras, kopi hingga minyak goreng.
Selain itu, tabungan bank sampah ini dicairkan setiap enam bulan sekali, menjelang Hari Raya Galungan.
“Nanti menjelang Galungan tabungan ini ditarik oleh warga agar bisa dipakai membali buah-buahan atau daging,” katanya.
Adapun jenis barang bekas yang diterima di bank sampah ini yakni koran, kardus, botol, kaleng, hingga beling.
Koran dan kardus bekas dihargai sekitar antara Rp1.000 hingga Rp 1.200 perkilogram.
Sedangkan untuk botol plastik yang sudah bersih Rp3.000 ribu perkilogram.
“Namun harga ini berubah-ubah tergantung harga yang diberikan dari pengepul,” imbuhnya.
Baca juga: Sampah di TPS Jalan Pulau Kawe Denpasar Meluber ke Jalan, Kemacetan Tak Terhindarkan
Untuk diketahui, operasional bank sampah ini dilaksanakan pada hari Minggu pukul 08.00 – 10.00 Wita.
Hingga kini jumlah anggota bank sampah ini sebanyak 105 anggota.
Sementara itu, Lurah Panjer I Putu Budi Ari Wibawa mengatakan keaktifan dari bank sampah juga terkait dengan TPS3R Paku Sari Panjer.
Selain mengolah sampah organik, TPS3R ini juga memiliki mesin press untuk plastik.
“Kami juga meminta agar warga aktif memilah sampah di rumah tangga masing-masing, sehingga dalam pengolahannya akan lebih mudah dan efektif,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong anak-anak di wilayahnya untuk ikut aktif menabung di bank sampah serta aktif memilah sampah.
“Dari kecil memang anak-anak ini harus dibiasakan sehingga akan menjadi kebiasaan hingga dewasa nanti,” katanya. (*)