Kemampuan kita melihat sesuatu dari sisi positif, itulah yang menciptakan pikiran positif, sehingga akan menciptakan emosi dan reaksi yang positif.
MENGUBAH BENCI JADI EMPATI
Ketika seseorang membenci kita dan ia menceritakan hal-hal yang tidak baik tentang kita pada semua orang, apa reaksi yang muncul pada kita?
Apakah dengan kita berbalik membencinya dan kemudian membalas membicarakan kejelekannya kepada banyak orang adalah cara yang tepat untuk membalasnya?
Justru cara ini akan menciptakan konflik yang berkepanjangan. Kebencian tiada akhir.
Kita pasti akan menghindari berada di satu kelompok dengannya. Jika orang itu hadir, kita tidak ingin hadir bersamanya. Di saat orang itu datang, kita menghindar atau pergi. Begitu seterusnya.
Sekali lagi. Reaksi yang muncul tergantung dari cara kita melihat sesuatu. Apakah kita melihat dari sisi negatif atau positif.
Walaupun memang tidak mudah untuk selalu berpikir positif, tapi itu adalah cara terbaik yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah apa pun.
Kalau begitu, bagaimana mengubah BENCI menjadi EMPATI?
Tentunya dengan cara BERPIKIR POSITIF. Taruh dalam pikiran bahwa orang yang membenci kita tersebut bukan orang yang jahat, tetapi dia adalah orang yang perlu dikasihani, karena dia penuh dengan kebencian.
Banyak orang yang telah sakit hati padanya. Hidupnya tidak tenang dan tidak bahagia.
Ia sibuk mengurusi orang lain, sehingga tidak ada waktu untuk introspeksi diri sendiri.
Pemikiran empati inilah yang membuat kita tidak jadi membencinya. Kita menjadi kasihan dan ingin membantunya.
Sebuah ungkapan mengatakan, cara terbaik menghukum orang yang telah menyakiti kita adalah berbuat baik kepadanya.
Dengan pemikiran dan sikap seperti ini, menjadikan kita tidak pernah membalas orang-orang yang menyakiti kita. Bahkan kita sanggup mendoakannya karena empati yang telah kita bangun dalam hati.