Dikabarkan Ipda Imam Agus Tewas saat Aksi Demo 11 April, Padahal Petaka Datang Setelah Aksi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ipda Imam Agus Husein 

TRIBUN-BALI.COM - Aksi demonstrasi 11 April yang diwarnai insiden pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menjadi sorotan.

Selain insiden itu beredar pula kabar bahwa  terdapat satu anggota kepolisian yang tewas.

Korban diketahui bernama Ipda Imam Agus Husein, bertugas di Brimob Polda Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya dikabarkan korban tewas setelah mengalami sesak nafas saat melakukannya pengawalan aksi demonstrasi 11 April.

Baca juga: Perwira Brimob Meninggal Dunia Usai Pengamanan Demo 11 April, Alami Sesak Napas, Ini Kronologinya

Namun, kabar itu dibantah Mabes Polri.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menyebut penyebab Ipda Imam meninggal tak berkaitan dengan aksi pengamanan saat demo.

Ia membantah kabar anggota Brimob di Kendari itu meninggal karena bentrokan dengan massa unjuk rasa.

Dikatakannya, anggota polisi itu meninggal karena mengalami kecelakaan setelah kegiatan pengamanan demo di Kendari.

"Meninggalnya karena insiden kecelakaan yang mengakibatkan yang bersangkutan mengalami benturan. Setelah dievakuasi diberi petolongan, dikasih  perawatan yang bersangkutan meninggal dunia."

Baca juga: Inilah Kronologis Pengeroyokan Dosen UI Ade Armando Saat Demo di Depan Gedung DPR RI

"Bukan (karena bentrok massa). Setelah mengamankan unjuk rasa, ada accident atau kecelaakaan mengakibatkan benturan fisik kena mobil."

"Tapi, dievakuasi dicoba ditolong, meninggal dunia dalam proses perawatan di rumah sakit, " kata Dedi, dikutip dari tayangan langsung YouTube Kompas TV, Senin (11/4/2022).

Atas nama institusi Polri, Dedi juga mengucapkan belasungkawa atas meninggal Ipda Imam.

"Meninggalnya satu anggota di Polda Kendari itu terkait dengan kami juga. Kami turut belasungkawa," ucapnya.

Sebelumnya, dikabarkan seorang perwira pertama Polri, Ipda Imam Agus Husein, meninggal dunia setelah pengamanan demo mahasiswa di Kota Kendari.

Dikutip dari Tribun Sultra, Ipda Iman adalah Perwira Unit Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra.

Perwira Korps Brimob ini meninggal dunia di Rumah sakit Bhayangkara III Kendari sekitar pukul 17.30 Wita.

Adapun demo mahasiswa kali ini penghentian wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Mereka juga menuntut agar pemerintah mencari solusi untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang kian melambung.

Demo di Kota Kendari, merupakan rangkaian aksi mahasiswa yang digelar di seluruh Indonesia.

Namun, harus ada tragedi usai demo mahasiswa di Kota Kendari.

Ipda Imam Agus Husen meninggal dunia dalam tugas pengamanan aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari.

Menurut informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, ia meninggal dunia usai pengamanan demo mahasiswa.

Saat itu, imam dan kawan-kawannya menuju pulang setelah masa aksi bubar.

Akan tetapi, Ipda Imam Agus Husen meninggal dunia dengan kondisi sesak napas.

Ia merupakan personel kepolisian yang bertugas di wilayah hukum Kepolisian Derah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Lebih tepatnya, Ipda Imam Agus Husen merupakan personel yang bertugas sebagai anggota Brimob Polda Sultra.

Ia merupakan sosok yang familiar dengan tugas-tugas pengawalan selama menjadi anggota Brimob Polda Sultra.

Bukan hanya mengawal demo mahasiswa seperti yang terjadi hari ini di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, ia juga sering melakukan pengawalan di luar kota.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Tribun Sultra/Risno Mawandili)

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Ipda Imam Agus Husen Meninggal Bukan karena Bentrok Massa, tapi Kecelakaan usai Pengamanan Demo

Berita Terkini