TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita tak lepas dari perjuangannya yang membawa wanita dari keterpurukan.
Habis gelap, terbitlah terang.
Kiranya itulah tagline yang sering kita dengar.
Kalau dulu, Kartini melawan streotip diskriminasi terhadap perempuan.
Kini, banyak sosok Kartini masa sekarang yang meneruskan perjuangan Kartini di masa lampau.
Sosok kartini, tak perlu lagi berjuang melawan penjajahan.
Kini, berjuang di jalur pendidikan juga bisa disebut Kartini, seperti kisah Kepala sekolah SMK Teknologi Nasional Denpasar, Bu Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd, M.Pd.
Bu Agek sapaan akrabnya, sebelum menjadi tenaga pendidik hingga terpercaya menjadi kepala sekolah, mulanya Bu Agek adalah wirausahawan.
Usaha tekstil pernah ia tekuni di Gianyar.
Wanita kelahiran Payangan tersebut tak pernah membayangkan akan terjun ke dunia pendidikan.
Yang mulanya Agek adalah wanita yang bergelut didunia fashion dan modelling, kini dipercaya menjadi kepala sekolah SMK Teknas Denpasar.
Baca juga: SOSOK Putu Lilyana: Kader PDIP Jembrana Itu Berpulang dan Susul Sang Suami di Hari Kartini
"Bagi saya dukungan keluarga itu sangat penting, dulunya saya yang hanya lulusan SMA dan jauh dari kata pendidikan, karena saya fokus ke dunia fashion saya bagaimana modelling saya, dan sebagainya.
Lambat laun dengan perjalanan yang saya lalui tersebut, saya baru sadar ternyata pendidikan itu sangat diperlukan apalagi untuk perempuan," terang Agek Parwati pada Tribun Bali, Kamis 21 April 2022.
Bertemu dengan orang baru, semakin menambah wawasan dan mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana.
Agek Parwati mengenyam pendidikan S1 di Universitas Dwijendra.
Tak langsung menjadi kepala sekolah, mulanya Agek menjabat sebagai guru konseling di SMK Teknas Denpasar.
Makin lama, ia menyadari keberadaan pendidikan sangat dibutuhkan bagi perempuan.
Di era modern saat ini, ia ingin mengikis stigma perempuan hanya boleh dirumah saja tanpa memiliki keterampilan.
Dari dukungan kelurganya, Agek melanjutkan pendidikan S2, hingga kini sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Pendidikan Ganesha atau Undiksha.
Pencapaian yang telah dicapai selama masih menjabat hitungan bulan menjadi kepala sekolahpun Agek raih.
Baca juga: Selamat Hari Kartini! Simak 4 Cara Afirmasi Diri Untuk Meningkatkan Motivasi Diri Sebagai Wanita
Dari kepemimpinannya, ia mendatangkan guru tamu bagi murid-muridnya sehingga agar tahu dunia industri pekerjaan yang dibutuhkan saat ini seperti apa.
Tak berhenti sampai situ saja, untuk meningkatkan skill para guru, Agek mengadakan program magang bagi guru-guru agar memiliki soft skill yang mumpuni.
Program uji kompetensi dasar pun ia berikan bagi siswa SMK Teknas Denpasar.
Saat ditanya bagaimana tanggapan kartini masa kini, Agek menambahkan perempuan masa kini harus bisa melihat peluang.
Di masa pandemi saat ini, wanita tidak boleh terpuruk.
Banyak kok yang bisa kita lakukan, lihat saja para UMKM itu berangkat dari para ibu-ibu.
Jadi menurut saya, pentingnya dukungan keluarga juga sangat utama, bagaimana mereka mensupport perempuan untuk maju.
Karena kita tahu perempuan itu multitasking, bisa menjadi ibu rumah tangga, bisa bekerja, membantu perekonomian keluarga, menjadi tenaga pendidik, dan sebagainya," tambah Agek Parwati.
Untuk perempuan saat ini, Agek mempertegas untuk mengambil peluang yang bisa ditangkap.
Seperti perasaan kurang percaya diri harus dihapuskan.
"Perbanyak kompetensi kita, kita harus memiliki skill baik soft skill dan hard skill, karakter kita juga harus balance.
Tidak ada salahnya kok kita memutuskan untuk mengenyam pendidikan tinggi-tinggi, tidak ada ruginya, toh meskipun kita ujungnya di rumah, kita akan jadi perempuan yang bisa mengedukasi untuk anak-anak, karena keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak kita," tutup Agek.(*)