“Kami sudah hampir mencetak poin lagi. 17 tidak buruk, bertarung di grup kedua.” tambah Mario.
Pembalap berjuluk Super Mario itu mengaku telah menemukan kenyamanan saat melakukan balapan.
“Perasaan saya di atas motor terasa nyaman dari awal balapan hingga akhir.” tambahnya.
Mario pun mengaku bisa mengatasi kendala yang sempat ia hadapi.
“Saat ban jatuh, saya juga bisa mengaturnya dengan baik.” kata Mario.
Baca juga: Moto3 Argentina: Mario Aji Terlempar Dari 20 Besar Karena Masalah Kecil, Sergio Garcia Terdepan
Ia pun tak henti-hentinya berpikir keras mendengarkan arahan kepala teknik Honda Team Asia yang mengatur strategi untuk dirinya agar menang.
“Setiap putaran, saya memikirkan apa yang dikatakan kepala mekanik saya untuk menang dalam akselerasi.” ungkap Mario.
Baginya, yang terpenting adalah insting untuk berani mengerem.
Sebab ia tahu meski dia harus melambat ada tim yang selalu mendukungnya.
“Itu tidak sulit karena insting saya harus berani mengerem.”
“Ketika saya melihat mekanik saya tersenyum di akhir balapan, itu adalah motivasi yang baik untuk mengetahui bahwa mereka mendukung saya sebagai sebuah keluarga.” tutup Mario.
Sementara itu, rekan setim Mario Aji, Taiyo Furusato yang menunggangi motor nomor 72 finis di posisi ke-21.
(*)