TRIBUN-BALI.COM - Film KKN Desa Penari kian mendulang untung, setelah penontonnya menembus 5 juta lebih.
Bahkan film ini mengalahkan Pengabdi Setan, yang sebelumnya dinobatkan menjadi film horor dengan penonton terbanyak di Indonesia.
Film KKN Desa Penari, sebelumnya sempat pending tayang selama dua tahun, karena pandemi akibat virus Covid-19.
Baca juga: KKN Desa Penari, Benarkah Ini Lokasi Aslinya?
Namun akhirnya pada pertengahan 2022 ini, film yang diangkat dari kisah nyata ini akhirnya tayang.
Kerinduan penggemar akan film ini, akhirnya terbayarkan tahun ini.
Kisah ini viral, setelah SimpleMan menggungah cerita ini di Twitter.
Baca juga: KKN Desa Penari Laris Manis, Bukti Nyata Horor Favorit di Indonesia
Ada dua versi cerita, dari Nur dan versi Widya, dan keduanya ini namanya disamarkan.
Berkisah 6 orang mahasiswa, yang akan melakukan kuliah kerja nyata (KKN) memilih sebuah desa.
Desa bernama Desa Penari (nama samaran).
Baca juga: Film KKN Di Desa Penari Capai Hampir 5 Juta Penonton Dalam Seminggu, Kini Akan Tayang Di Luar Negeri
Nama samaran para mahasiswa ini, adalah ayu, bima, widya, nur, anton, dan wahyu.
Namun karena desa ini, terletak di tengah alas atau hutan yang lebat sehingga membuat para mahasiswa ini bergidik ngeri.
Singkat cerita, akhirnya ada dua mahasiswa yang harus menemui ajal di lokasi KKN.
Baca juga: KKN Desa Penari Laris Manis, Bukti Nyata Horor Favorit di Indonesia
Hal tersebut, karena kedua mahasiswa ini melakukan sesuatu yang asusila dengan berhubungan badan.
Sehingga sukma mereka ditahan di sana, di mana yang pria (Bima) kawin dengan sosok jin bernama Badarawuhi.
Sedangkan mahasiswa bernama Ayu, terpilih menjadi dawuh atau penari yang menari di alam lelembut.
Raga mereka akhirnya meninggal, dengan kondisi mengenaskan.
Baca juga: KKN Desa Penari Diangkat Jadi Film, Ini Lokasi Syutingnya!
Sampai sekarang, masih banyak yang menebak-nebak lokasi asli Desa Penari dan siapa itu Badarawuhi.
Banyak paranormal atau ahli supranatural nasional dan lokal, mencoba menembus lokasi KKN Desa Penari ini.
Namun tidak ada satupun yang berani secara terbuka, menyebutkan nama lokasi ini kepada khalayak umum.
Sehingga sampai saat ini, orang-orang hanya meyakini lokasinya berada di Banyuwangi.
Baca juga: MUNCUL KABAR Film KKN Di Desa Penari Extended Versi Durasi Panjang Hingga 3 Jam, Nambah 50 Menit
Dari berbagai sumber yang dihimpun Tribun Bali, disebutkan bahwa sosok Badarawuhi bukan sosok sembarangan.
Sosok perempuan, setengah ular yang sangat cantik dan gemar menari.
Serta penguasa alam lelembut di sana.
Alkisah, ada sebuah hutan bernama Alas Danda terletak dekat dengan Desa Wonontoro.
Di dalam alas ini, ada sendang (kolam) yang bernama Sendang Sarpamara.
Alas Danda dan sendang ini sangat angker, karena ada banyak penghuni lelembutnya.
Baca juga: KKN Desa Penari, Benarkah Ini Lokasi Aslinya?
Konon Alas Danda dan Sendang Sarpamara, adalah sebuah sumbu penting yang berkaitan dengan Gunung Raung dan Pantai Selatan.
Sumbu dari kekuatan maha dahsyat alam semesta.
Sehingga untuk menjaga sendang, yang juga merupakan perlintasan Kanjeng Ratu Kidul ini.
Diutuslah senopati Laut Selatan beserta abdi-abdinya ke Sendang Sarpamara.
Untuk menjaga keseimbangan di sana.
Baca juga: Film KKN di Desa Penari Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Dahulu alam lelembut dan alam manusia, hidup berdampingan dan saling menjaga.
Alas Danda pun dijaga serta tidak dimasuki, diberikan janur dan kain merah.
Ada pohon beringin kembar, yang menjadi portal gaib antara dunia nyata dengan alam tak kasat mata.
Alas dan sendang ini, menjadi sumbu dari hubungan utara dan selatan, antara Gunung Raung dan Laut Pantai Selatan.
Baca juga: KKN Desa Penari Diangkat Jadi Film, Ini Lokasi Syutingnya!
Namun semuanya berubah, tatkala Ratna Nareh datang ke Desa Wonontoro.
Ratna Nareh adalah anak buah dari Calon Arang.
Sebelumnya ia dan 4 orang anak buah Calon Arang, lari setelah digempur oleh prajurit Raja Airlangga.
Sebab Calon Arang membuat rusuh dengan ilmu hitamnya, sehingga meresahkan dan membuat marah.
Empat orang muridnya berhasil lari ke Bali, sedangkan Ratna Nareh menelusuri hutan demi hutan dan bertapa di sana.
Ia membawa cakepan lontar ilmu dari Calon Arang, dan terus mempelajarinya di dalam kegelapan.
Baca juga: KKN Desa Penari, Benarkah Ini Lokasi Aslinya?
Ilmu itu membuatnya awet muda, dan terus cantik tidak menua.
Setelah cukup lama bersembunyi dan tidak menemui manusia, muncul hasrat Ratna Nareh yang ingin bertemu manusia.
Ia kemudian turun dan sampai ke Desa Wonontoro.
Ratna Nareh yang sakti mandraguna, kemudian membunuh sosok penguasa di desa itu.
Sontak saja penduduk menjadi tunduk dan takut padanya.
Semua penduduk menjadi pelayan Ratna Nareh, dan pesuruhnya.
Suatu saat ia ingin membuktikan kekuatannya, serta menambah kekuatannya.
Baca juga: MUNCUL KABAR Film KKN Di Desa Penari Extended Versi Durasi Panjang Hingga 3 Jam, Nambah 50 Menit
Ia menyuruh warga membuat pertunjukan di balai desa, diiringi gamelan gong.
Penarinya harus perawan, dan penabuhnya harus perjaka.
Tujuan Ratna Nareh adalah untuk mendapat dan menghisap kekuatan dari Alas Danda.
Padahal sudah diberitahu warga, bahayanya mengadakan pertunjukan ini.
Baca juga: MUNCUL KABAR Film KKN Di Desa Penari Extended Versi Durasi Panjang Hingga 3 Jam, Nambah 50 Menit
Pertunjukan dimulai ditambah dengan mantra kesaktian Ratna Nareh, sedikit-demi sedikit membuka portal yang gaib dan nyata antara Alas Danda dan Wonontoro.
Hingga seluruh makhluk halus yang ada di Alas Danda tersedot dan datang merasuki tubuh warga di Wonontoro.
Mereka menari dengan menggila, tanpa arah layaknya orang kerasukan.
Penguasa Sendang Sarpamara marah, melihat kelakuan dan kesombongan Ratna Nareh.
Amarahnya kian membuncah, tatkala abdi-abdinya ikut tersedot ke Wonontoro.
Ratna Nareh senang, dan perlahan-lahan mulai memasukkan energi dari roh lelembut yang ada di dalam tubuh warga ke dirinya.
Ia tambah senang, karena ada kekuatan abdi-abdi Pantai Selatan yang ikut tersedot.
Saat Ratna Nareh ingin mengambil energi para abdi yang luar biasa ini, ia membuat raga manusia yang dipinjam bersinar warna merah.
Sementara lelembut lainnya datang silih berganti, dan merasuki warga membuat raganya bergerak tanpa arah dan menggila.
Sampai akhirnya wujud Ratna Nareh sangat mengerikan, layaknya bhuta kala yang menyeramkan.
Baca juga: KKN Desa Penari, Benarkah Ini Lokasi Aslinya?
Datanglah Penguasa Sendang Sarpamara, dan mereka saling berpandangan.
Tentu saja Ratna Nareh akhirnya kalah, dan ia diperintahkan tidak menemui manusia lagi.
Ratna Nareh pergi dan menelusup ke hutan satu hingga yang lainnya.
Penguasa Sendang memerintahkan semua lelembut kembali ke Alas Danda, dan para abdinya agar keluar dari tubuh warga.
Namun ada satu abdinya yang menolak keluar dari tubuh warga.
Abdi ini merasakan memori lamanya sebagai seorang penari, dan ia ingin terus menari.
Hal ini tentu saja membuat Penguasa Sendang Sarpamara murka.
Abdi ini akhirnya diusir dan diambil kekuatannya.
Abdi ini dahulu adalah penari, yang sangat ingin terkenal dan akhirnya memohon dengan tirakat di Pantai Selatan.
Hampir menyerah, namun akhirnya Nyi Blorong mendatangi dan memberikan apa yang dia mau.
Namun dengan jaminan semua roh keluarga dan rohnya akan menjadi abdi di Laut Selatan.
Baca juga: KKN Desa Penari Laris Manis, Bukti Nyata Horor Favorit di Indonesia
Karena Ratna Nareh, membuat memori lama itu kembali dan membuatnya ingin menari lagi.
Wujudnya pun berubah menjadi setengah ular dan setengah manusia.
Saat menjadi setengah ular, artinya emosi dan egonya sedang membuncah.
Sejak saat itu, warga menyebutnya Subada Rawuh, yang kini dikenal dengan sebutan Badarawuhi.
Ia akan mendatangi sendang dan menetap di sana. Menggoda manusia.
Dalam kisah KKN Desa Penari pun, sosok Badarawuhi konon menggoda Bima karena manyukai Widya.
Dan menggoda Ayu karena menyukai Bima.
Sampai akhirnya mereka bersekutu, dan rohnya dicabut untuk menjadi penari serta pasangan dari Badarawuhi. (*)