BLT Covid Rp 5,2 Miliar Nyasar ke Orang yang Salah, Habis Digunakan Judi Online Selama 2 Minggu

Editor: Bambang Wiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUN-BALI.COM, TOKYO - Kasus BLT (Bantuan Langsung Tunai) dampak pandemi Covid salah sasaran bukan hanya terjadi di Indonesia.

Kasus serupa juga terjadi di Jepang. 

Seorang pria yang secara tidak sengaja mendapat kiriman 46,3 juta yen (Rp 5,2 miliar) dari pejabat pemerintah Jepang.

Pria berusia 24 tahun itu secara keliru menerima uang dalam jumlah besar untuk warga Jepang dari pejabat di kota Abu, di prefektur Yamaguchi, pada 8 April.

Uang itu merupakan BLT yang seharusnya bisa meringankan kesulitan keuangan mereka yang terkena pembatasan Covid-19 selama pandemi.

Kota itu diharapkan mengirimkan 100.000 yen (Rp 11,3 juta) masing-masing ke 463 rumah tangga berpenghasilan rendah.

Tapi kini, warga kota itu tidak mungkin lagi menerima bantuan tersebut.

BLT itu sudah habis digunakan untuk berjudi oleh pria yang mendapat salah transfer tersebut.

Pengacara dari pria berusia 24 tahun yang secara tidak sengaja menerima uang itu, mengatakan bahwa pria itu menghabiskan semuanya untuk judi online internasional, dan dia tidak dapat membayarnya kembali.

"Saat ini saya tidak punya uang dan saya tidak punya apa-apa dengan nilai properti di tangan. Sebenarnya sulit untuk mengembalikannya," kata pengacara yang mewakili pria itu seperti dikutip The Asahi Shimbun, menurut BBC.

"Uangnya sudah saya pindahkan. Tidak bisa dikembalikan," kata pria itu seperti dikutip BBC.

"Itu tidak bisa dibatalkan lagi. Saya tidak akan lari. Saya akan membayar kejahatan saya."

Tetapi pejabat kota menginginkan bukti bahwa pria itu benar-benar mempertaruhkan semua uangnya.

Wali Kota Abu Hanada Norihiko mengatakan, dia tidak akan menyerah untuk mencoba mengembalikan uang itu, dan akan berusaha memverifikasi apakah itu benar-benar dihabiskan untuk judi online.

Investigasi yang disebutkan oleh media lokal dan dikutip oleh BBC menemukan bahwa pria itu menarik 600.000 yen (Rp 68 juta) setiap hari, selama sekitar dua minggu sejak uang itu ditransfer ke rekening banknya.

Media lokal melaporkan bahwa pria itu telah menyerahkan teleponnya kepada pihak berwenang, yang diduga digunakannya untuk mempertaruhkan semua uangnya.

Pengacara pria itu mengatakan bahwa kliennya telah bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang. Tetapi pejabat kota melaporkan bahwa mereka belum dapat menghubunginya dalam beberapa minggu.

Pria itu tampaknya telah menghilang sejak 12 Mei, hari di mana kota mengajukan gugatan terhadapnya sebesar 51 juta yen (Rp 5,8 miliar).

Wali Kota telah meminta maaf kepada penduduk atas kesalahan yang dibuat dengan mengirimkan uang kepada pria itu.

Dia mengatakan "sangat menyesal" dan bahwa kantornya "akan melakukan yang terbaik untuk mengambil kembali sejumlah besar uang publik."

Dilansir dari Newsweek pada Selasa (17/5/2022), sebanyak 463 rumah tangga berpenghasilan rendah yang dimaksudkan untuk menerima dana Covid-19 itu tidak dibiarkan tanpa dukungan.

Kota mengirimkan gelombang pembayaran 770 dollar AS lainnya untuk menutupi jumlah yang hilang. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2022/05/18/184600770/dapat-blt-nyasar-rp-5-2-miliar-pria-ini-pakai-uang-warga-untuk-judi?page=all#page2

Berita Terkini