Jalan Rusak di Bali

BUNTUT Jebol Jalan Bajera, Terminal Kargo Gilimanuk Mulai Dipadati Kendaraan Besar, DPRD Minta Ini

Adalah dampak dari akses jalur utama Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk yang jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. 

ISTIMEWA 
PARKIR - Suasana Terminal Kargo Gilimanuk yang jadi lokasi sementara parkir kendaraan truk kapasitas besar dampak jalan jebol di Tabanan, Rabu (9/7). 

TRIBUN-BALI.COM  - Kendaraan truk kapasitas besar untuk sementara mulai ‘dikantongkan’ di kawasan Terminal Kargo Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Rabu (9/7).

Adalah dampak dari akses jalur utama Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk yang jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. 

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Arya Agung Arjana Putra mengatakan, pihaknya melalui personel Unit Lalu Lintas sudah memberikan imbauan kepada pengendara roda empat yang hendak ke Denpasar untuk mencari jalur alternatif. 

Untuk kendaraan besar seperti truk tronton dan sejenisnya diimbau agar melakukan pemindahan barang bawaannya ke kendaraan yang lebih kecil guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.

“Transfer muatan ini penting untuk mengantisipasi hal tak diinginkan ketika melintas di jalur Gitgit maupun tanjakan di wilayah Bedugul,” ungkap Kompol Arya saat dikonfirmasi, Rabu (9/7).

Baca juga: BOBOL Brankas Timezone Level 21 Mall Denpasar, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp 127 Juta

Baca juga: KISAH Tragis Nengah Tewas Saat Menumbuk Bumbu, 4 Orang Meninggal Insiden Truk Rem Blong di Bangli

Sejak kemarin, kata dia, kendaraan besar yang mengangkut muatan tidak urgent (bukan bahan pokok) diarahkan parkir sementara di kantong parkir yang disediakan seperti areal Terminal Kargo Gilimanuk serta Kantor Jembatan Timbang Cekik Gilimanuk.

Sebab, proses perbaikan jalan jebol di Tabanan diprediksi bakal memakan waktu hingga 2-3 minggu ke depan. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada para sopir untuk menunda pengiriman barang yang bersifat kurang urgent. 

“Bila muatan urgent agar melakukan langsir atau transfer muatan ke kendaraan yang lebih kecil atau kendaraan yang memungkinkan melewati jalur alternatif dengan aman dan lancer,” tandasnya. 

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, I Made Rai Warsa tanggapi jebolnya jalan nasional jalur Denpasar-Gilimanuk.

Rai Warsa meminta agar perbaikan jalan tersebut dipercepat. Mengingat, jalur tersebut merupakan jalur utama dan sangat vital bagi mobilitas kendaraan barang atau jasa. Sehingga, pengerjaannya harus dipercepat. 

“Itu jalan nasional, tetapi bagaimanapun itu ada di Bali. Kita selaku dewan tetap mendorong, karena itu jalur utama. Harus cepatnya itu diperbaiki dengan cara apa pun,” jelas Rai Warsa pada, Kamis (10/7). 

Ia menilai, dampak dari jebolnya jalan itu terasa cukup luas. Selain membuat arus kendaraan terganggu, kendaraan-kendaraan berat atau beroda enam ke atas seperti bus, truk dan tronton kini dialihkan melalui jalur utara via Kabupaten Buleleng. Sedangkan, kendaraan roda empat dan roda dua dialihkan melewati jalur selatan Polsek Selemadeg. 

Menurut Rai Warsa, hal ini menimbulkan kekhawatiran baru karena daya dukung jalan alternatif tersebut tidak sama dengan jalur utama.

“Jalur lain itu kekuatan jalannya tidak sama, pasti lebih rendah. Kalau dilewati tronton atau angkutan berat, ya pasti mereka berpikir-pikir. Malah saya dengar-dengar, ada yang menunda keberangkatannya karena takut lewat jalan itu, nanti nyungsep di sana, bisa itu terjadi,” imbuhnya.

Karena itu, ia mengusulkan agar arus kendaraan berat diatur agar tidak memicu kerusakan lebih parah di jalur alternatif maupun jalur utama yang sudah diperbaiki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved