Berita Denpasar

Sampah di TPS3R Paku Sari Denpasar Mulai Diangkut, 1 TPS3R Layani 11 Ribu Orang

Sampah yang meluber di TPS3R Paku Sari, Jalan Tukad Citarum P, Kelurahan Panjer, Denpasar, Balim sudah mulai diangkut.

Tribun Bali/Putu Supartika
Sampah yang masih tersisa di TPS3R Paku Sari Panjer, Denpasar, Bali, Senin 13 Juni 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sampah yang meluber di TPS3R Paku Sari, Jalan Tukad Citarum P, Kelurahan Panjer, Denpasar, Balim sudah mulai diangkut.

Sebanyak 14 truk sampah sudah diangkut dan dibawa ke TPA Suwung oleh DLHK Denpasar.

Meskipun sudah diangkut, namun tumpukan sampah masih tersisa dan menutupi pintu masuk dan halaman TPS3R Paku Sari ini.

Baca juga: TPA Suwung Macet Sejak 2 Minggu, Pengangkutan Sampah di Denpasar Terkendala

Oleh karena sampah masih menumpuk, pengelola TPS3R memberlakukan sistem buka tutup.

“Sekarang sementara kami tutup, kalau nanti sudah terangkut semua baru kami buka lagi. Kalau penuh kami tutup lagi,” kata Ketua TPS3R Paku Saru, Nyoman Astawan saat ditemui di lokasi pada Senin, 13 Juni 2022 siang.

Astawan mengatakan TPS3R di sini kewalahan menangani sampah dari seluruh Panjer.

Baca juga: LAUTAN Sampah, Begini Situasi Jalan Tukad Citarum P Panjer Denpasar 

Pasalnya TPS3R yang memiliki luas 11 are ini memiliki kemampuan mengelola sampah untuk tiga lingkungan.

“Akan tetapi, sekarang kan kami melayani 9 banjar dengan 11 ribuan warga. Belum lagi kos atau usaha rumah makan. Jadinya kewalahan. Apalagi saat hari raya pasti meningkat,” katanya.  

Astawan mengatakan, dalam sehari rata-rata sebanyak 8 hingga 10 truk masuk ke TPS3R ini.

Baca juga: Vespa Terbakar di Denpasar, Diduga Mengalami Gangguan di Bagian Mesin

Sementara saat hari raya bisa meningkat menjadi 15 truk.

Idealnya, untuk menangani sampah ini dibutuhkan 4 TPS3R.

Menurut Astawan untuk sampah yang ada di halaman TPS3R sudah tak diangkut selama tiga minggu sehingga menimbulkan bau tak sedap.

“Beberapa warga kalau sampahnya tidak diangkut pasti komplain ke saya. Apalagi mereka sudah bayar untuk biaya swakelola sampah ini. Kalau kami tidak terima kami yang kesulitan biaya pengelolaan,” katanya.

Pihaknya pun merasa khawatir jika TPA Suwung benar-benar ditutup.

Sehingga ia meminta agar instansi terkait perlu mencarikan solusi untuk masalah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved