Info Kesehatan

Mengenal Penyakit Infeksi Paru-paru, Gejalanya Sangat Mirip dengan Covid-19

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gejala pneumonia yang paling khas adalah demam tinggi dan sesak napas, sangat mirip dengan Covid-19.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mengenal Penyakit Infeksi Paru-paru, Gejalanya Sangat Mirip dengan Covid-19

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan kantung udara (alveoli) di dalam paru-paru kita meradang.

Baca juga: Tanda Paru-paru Anda Terkena Penyakit Infeksi Pneumonia, Kenali Ciri-cirinya!

Baca juga: Tanda Paru-paru Anda Terkena Penyakit Infeksi Pneumonia, Kenali Ciri-cirinya!

Kantung udara yang terinfeksi ini dapat terisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan kesulitan bernapas.

Gejala pneumonia yang paling khas adalah demam tinggi dan sesak napas, sangat mirip dengan Covid-19.

Kasus Covid-19 yang paling parah menyebabkan pneumonia, menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru.

Pneumonia khas menyebabkan menggigil, menggigil dan sesak napas, disertai demam 39-40 derajat Celcius (102-104 F).

Peningkatan detak jantung, memar, nyeri dada, batuk kering, dahak kuning kehijauan dan kebingungan, terutama di antara orang tua (lansia) adalah gejala yang paling umum.

Jumlah sel darah putih dan tingkat protein reaktif-c, yang merupakan penanda peradangan, kemungkinan juga akan meningkat dalam tes darah jika menderita pneumonia.

Lalu, adakah cara untuk mencegah pneumonia? Untuk melawan penyakit seperti pneumonia, sistem kekebalan tubuh dan mekanisme perlindungan kuman paru-paru harus bekerja dengan kecepatan optimal.

Merokok melumpuhkan dan bahkan dapat membunuh bulu-bulu kecil seperti karpet di paru-paru kita yang disebut silia, yang bertanggung jawab untuk menyapu lendir dan kotoran agar paru-paru kita tetap bersih.

Oleh karena itu, merokok menghentikan paru-paru kita untuk menyingkirkan jutaan mikroba yang kita hirup setiap hari, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi.

Selain itu, mengonsumsi alkohol, polusi udara, penyakit yang mendasari seperti diabetes, gagal ginjal, atau menerima pengobatan kortison juga menjadi faktor yang mengganggu mekanisme pertahanan paru-paru kita.

Ada dua jenis vaksin yang mencegah pneumonia. Yang satu efektif berlangsung seumur hidup, sementara yang lain harus diulang setiap tahun.

Meskipun sebagian besar negara barat merekomendasikan vaksin ini untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun, ada beberapa negara yang menerapkan batas usia ini dikurangi menjadi 55 karena penyakit paru-paru lebih umum.

Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu juga sangat dianjurkan untuk divaksinasi pneumonia setiap tahun.

Halaman
12

Berita Terkini