MotoGP

Quartararo Akrab Dengan Aleix Espargaro, El Diablo: Musuh di Lintasan

Editor: Ahmad Firizqi Irwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Fabia Quartararo

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terbilang akrab dengan Aleix Espargaro, pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo anggap musuh jika sudah berada dilintasan pacu si kuda besi.

Ya, bagaimana tidak El Diablo alias Fabio Quartararo masih memimpin klasemen dengan torehan 172 poin terpaut jauh dengan pembalap lainya.

Bahkan sang rival dibalapan MotoGP, Aleix Espargaro daru tim Aprilia Racing terpaut jauh dari poin yang dimiliki Fabio Quartararo.

Meskipun begitu, keduanya kembali bersantai dan berbincang biasa diluar lintasan MotoGP saat perhelatan tidak berlangsung.

Baca juga: Aleix Espargaro Pepet Fabio Quartararo Klasemen MotoGP 2022, Quartararo: Lama Tak Rasakan Tekanan

Bersaing di MotoGP 2022, Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro dari tim Aprilia Racing telah menunjukkan diri mempunyai hubungan akrab.

Hubungan tersebut bisa saja berubah ketika Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro sudah turun ke lintasan.

Kini kedua pembalap tersebut terlibat persaingan ketat dalam berburu gelar MotoGP 2022.

Fabio Quartararo memang kini berada di puncak klasemen, tetapi Aleix Espargaro yang berada di peringkat kedua mempunyai selisih 19 poin.

Dalam berbicara soal hubungan dengan sesama pembalap MotoGP, Quartararo mengaku senang memiliki hubungan baik.

“Saya kira kita semua sangat menghormati satu sama lain karena kami tahu betapa berbahayanya olahraga kami,” kata Quartararo dikutip OtoRace.id dari Speedweek.

“Tapi tentu saja ada orang yang lebih mudah untuk diajak berbicara dan mempunyai hubungan baik,” tambahnya.

Baca juga: KTM Factory Racing Belum Menunjukkan Hasil di MotoGP, Francesco Guidotti: Campur Aduk

Kendati ramah terhadap sesama, Quartararo mengakui bisa menonjolkan sisi sebagai jagoan hebat.

Ini bakal dilakukan El Diablo seandainya sudah memakai helm di lintasan untuk persiapan balapan.

“Sejujurnya sangat mudah dari pihak saya. Begitu saya memakai helm, bisa jadi ibu saya, ayah saya atau saudara laki-laki saya, yang ada di depan saya harus dikalahkan,” jelas Quartararo.

“Sangat mudah bagi saya untuk beralih dari anak baik-baik menjadi petarung sejati ketika saya sudah memakai helm,” katanya lagi.

Halaman
12

Berita Terkini