Delapan laga itu mulai dari melawan Persib Bandung (19 Agustus), Persebaya (27 Agustus), Persita (29 Agustus), Persija (13 November), Persebaya (3 Februari), Dewa United (9 Februari), PSIS Semarang (30 maret), hingga kontra Bali United (7 april).
Dihubungi terpisah Humas PT LIB, Hanif Marjuni, mengatakan pengajuan untuk mengubah waktu pertandingan perlu
melalui beberapa proses.
"Semua harus dikomunikasikan dulu secara paralel.
Mulai dari klub, operator ,dan broadcast. Inisiatif pertama
tentu dari klub," kata Hanif.
"Bukan berarti setiap pengajuan akan selalu dipenuhi.
Semua dipertimbangkan secara paralel. Bukan melulu
pada permintaan pendukung tim," ujarnya.
Satu di antara kontestan Liga 1 lain, Persebaya Surabaya sudah lebih dulu mendapat persetujuan pengubahan
jadwal pertandingan.
Persebaya dipastikan akan menggelar pertandingan kandangnya di waktu sore atau petang.
Selain tim berjuluk Bajul Ijo, belum ada lagi tim yang mengajukan keinginan serupa.
"Sampai saat ini belum ada lagi selain Persebaya yang mengajukan pengubahan jadwal," katanya.
Artikel ini telah terbit di Tribun Jabar dengan judul:
Menjelang lawan persib bandung pss sleman persoalkan jadwal pertandingan terlalu malam