TRIBUN-BALI.COM – Oleh-oleh Bali yang tak kalah diminati oleh wisatawan adalah Kopi Bali.
Salah satunya Kopi Bali Kintamani adalah biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani dengan ketinggian di atas 900 mdpl.
Dataran tinggi tersebut tepatnya berada di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Kawasan Kintamani berada di lereng Gunung Berapi Batur dengan jenis tanah entisel dan inceptisol (regusol).
Kawasan ini memiliki udara yang dingin dengan curah hujan yang tinggi selama 6 hingga 7 bulan.
Tanaman kopi arabika terbentuk dari beberapa varietas yang terseleksi, ditanam di bawah pohon Penaung dan dikombinasikan dengan tanaman lain, dikelola dengan baik dan diberi pupuk organik.
Kopi Bali Kintamani menjadi salah satu dari tiga kopi Indonesia yang mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, yang lebih dikenal dengan nama Indikasi Geografis.
Tidak hanya itu, kopi Kintamani memiliki Sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual dengan Indikasi Geografis.
Artinya Kopi Kintamani adalah yang pertama mendapatkan sertifikat HAKI dengan Indikasi Geografis.
Kopi Kintamani memiliki keunggulan yang diakui konsumen mancanegara, di antaranya citarasa yang khas, tahan hama penyakit, berbuah lebat serta produktivitas tinggi.
Selain menerapkan proses penanaman pohon kopi menggunakan pupuk organik, petani kopi di Kintamani juga menerapkan subak.
Subak merupakan sistem pengairan secara turun temurun yang dilakukan di Bali untuk mengairi sawah atau perkebunan.
Para petani di Bali memang memegang prinsip Tri Hita Karana yang merupakan sebuah filosofi yang berpusat pada usaha untuk menjaga perdamaian dan ketenangan antar manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Karakter rasa kopi Kintamani jauh lebih kompleks dan dapat berubah-ubah, salah satu faktor penyebabnya adalah cuaca.
kopi Kintamani memiliki potensi cita rasa yang tinggi.
Kopi ini bisa dikatakan tidak terlalu pahit (bitter) dan tidak sepat (astringent).
Hal ini disebabkan karena para petani Bali Kintamani memiliki kepedulian yang tinggi tentang tata cara petik pilih (gelondong merah saja) selama panen.
Pada umumnya, tidak terdapat cacat rasa yang signifikan dari rasa kopi Kintamani ini.
Kopi Kintamani ini sudah banyak tersebar di beberapa pusat oleh-oleh Bali yang mudah dijumpai wisatawan.
Dan bisa menjadi buah tangan saat berlibur ke Pulau Dewata.(*)