Di Blangsinga, kata dia, proyek ini bersifat kerjasama.
Di mana akan ada persentase yang didapatkan Desa Adat Blangsinga dari retribusi.
Adapun investasi Desa Adat Blangsinga dalam hal ini berupa tanah adat.
Seluas 12,8 are yang digunakan untuk lahan ujung dan area administrasi objek.
"Ini dalam bentuk kerjasama, bukan kontrak. Nanti ada persentase yang kita dapat," ujarnya.
Bendesa mengungkapkan, masyarakatnya sangat mendukung proyek jembatan kaca ini.
Sebab diyakini akan berimbas positif pada objek-objek wisata yang ada di Blangsinga.
"Masyarakat Blangsinga sangat mendukung. Dan tentunya akan berdampak positif pada objek lain yang ada di Blangsinga," ujarnya.
Staf Ahli Bupati Gianyar, I Nyoman Artawa Putra, yang juga tokoh masyarakat setempat mengatakan, proyek ini direncanakan rampung September 2022.
Kata dia, jembatan kaca tersebut dapat menahan beban 40 ton.
Dan, ketika proyek ini dibuka untuk wisatawan, jumlah wisatawan yang bisa berdiri di atasnya dibatasi.
"Jumlah yang bisa berjalan bersamaan sekitar 250 orang. Tentu nantinya sangat aman," ujarnya.
Artawa mengatakan, pihak adat dan Pemkab Gianyar juga menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, yakni lahan parkir dan pelebaran jalan.
Untuk jalan, di tahun 2023 Pemkab Gianyar akan melakukan pelebaran jalan.
"Tahun 2023 akan jadi jalan kabupaten, dan jalan saat ini akan dilebarkan lagi satu meter, sehingga bus akan semakin leluasa melintas," ujarnya. (*).
Kumpulan Artikel Gianyar