Mahfud MD Benarkan Hacker Bjorka Retas Data Negara, Disebutkan Tak Ada yang Berbahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia


TRIBUN-BALI.COM - Isu Hacker Bjorka meretas data negara ternyata benar, hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Beberapa data negara yang diretas diantaranya data BIN, dokumen Presiden Jokowi, data pribadi Puan Maharani, Erick Thohir, Johnny G Plate, Denny Siregar, hingga data soal pembunuhan Munir.

Mahfud MD telah mendapatkan laporan terkait kebocoran data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Bidkoor Kominfotur) Kemenko Polhukam.

Baca juga: Hacker Dikabarkan Bocorkan Dokumen Rahasia Jokowi, Badan Intelijen Negara Angkat Bicara

Namun Mahfud menegaskan bahwa data yang telah bocor itu sebetulnya bukan data rahasia.

"Soal bocornya data negara lah, itu nanti pasti akan, kita pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari Deputi Analisis 7 saya, terjadi di sini, di sini, di sini."

"Tetapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, bisa diambil dari mana-mana, cuma kebetulan sama," kata Mahfud dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (12/9/2022).

Lebih lanjut Mahfud menyebut, pemerintah akan mendalami kasus kebocoran data ini.

Yang jelas menurut Mahfud, belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul akibat kebocoran data tersebut.

Baca juga: Hacker Beri Sanksi Unik pada Rusia, Belasan Ribu Data Pribadi Tentara Kremlin Diungkap ke Publik

"Oleh sebab itu nanti masih akan didalami, pemerintah masih akan rapat tentang ini. Belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul, itu kan yang sudah ada di koran tiap hari."

"Ini yang ingin menjadi presiden, ini begini ini begini, kan cuma itu-itu aja, enggak ada yang rahasia negara itu, itu kalau saya baca dari yang beredar itu."

"Sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga, barangkali cuma dokumen biasa yang terbuka, tetapi itu memang terjadi. Misalnya di Dukcapil ada, macem-macem lah di beberapa tempat," terang Mahfud.

Pengamat Keamanan Cyber Akui Sulit Ungkap Sosok Hacker Bjorka

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pengamat Keamanan Cyber Pratama Pradha turut mengomentari soal kasus peretasan yang dilakukan oleh hacker anonim Bjorka, sulit untuk ditangkap.

Menurut Pratama, diperlukan kerjasama dengan negara lain untuk mengungkap siapa sosok hacker ini.

"(Dalam kasus lain) hacker yang melakukan peretasan yaitu hacker Jogja dan lain-lain yang tertangkap dan dihukum dengan menggunakan pasal undang-undang ite UU ITE pasal 30 ayat 1, 2 dan 3."

Halaman
12

Berita Terkini