TRIBUN-BALI.COM - Kerajaan di Indonesia cukup termashyur, sebelum sistem pemerintahan berganti dari monarki menjadi demokrasi.
Terbukti dari banyaknya peninggalan sejarah, yang menunjukkan bagaimana kehebatan leluhur Indonesia pada zaman kuno.
Dilansir dari Intisari-Online.com, salah satu kerajaan yang terkenal adalah Kerajaan Mataram Kuno.
Sebelum mengetahui peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
Perlu diketahui bahwa kerajaan ini, merupakan kerajaan yang berdiri pada abad ke-8 hingga ke-11, dengan raja pertamanya adalah Raja Sanjaya.
Baca juga: RAHASIA BESAR Ratu Elizabeth II Semasa Hidupnya, Terpendam Dengan Nilai Fantastis
Baca juga: Sejarah Gudeg, Kuliner Khas Jogya yang Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Mataram Islam
Ada beberapa peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang diketahui, di antaranya terdiri dari prasasti dan candi-candi.
Mataram Kuno pertama kali diperkirakan berdiri di Bumi Mataram yang berada di sekitar Yogyakarta.
Kerajaan ini dikuasai oleh tiga dinasti yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.
Berdasarkan periode kepemimpinannya, lokasi ibu kota awalnya yang berada di Jawa Tengah yaitu ketika Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra berkuasa.
Sementara pada masa pemerintahan Dinasti Isyana, oleh Mpu Sindok ibu kota kerajaan bergeser ke Jawa Timur.
Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra.
Pada masa kepemimpinan Sri Dharmatungga, wilayah kekuasaan meluas hingga Semenanjung Malaka.
Penggantinya Syailendra juga berhasil mengalahkan Chenla di Kamboja.
Keberadaan Sejarah Mataram Kuno diketahui lewat berbagai peninggalannya, salah satunya adalah prasasti Mataram Kuno.
Dilansir dari Peninggalan Bersejarah di Indonesia (2019), berikut beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno:
1. Prasasti Kelurak
Prasasti Kelurak dibuat tahun 782 Masehi.
Isinya menceritakan Kerajaan Mataram pada masa Dinasti Syailendra pernah dipimpin seorang raja bernama Indra.
Itulah sejumlah prasasti peninggalan Mataram Kuno.
2. Prasasti Canggal
Prasasti ini peninggalan Dinasti Sanjaya.
Tulisan di atas prasasti ini, menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta.
Isinya menceritakan tentang Raja Sanjaya, yang memerintahkan didirikannya sebuah lingga Siwa di atas Bukit Kuntjarakunja.
Disebutkan pula bahwa Jawadwipa (Pulau Jawa), yang kaya akan hasil bumi diperintah oleh Raja Sannaha dan anaknya Raja Sanjaya.
Di masa kekuasaan mereka, wilayah Kerajaan Mataram Kuno diperluas mencapai Bali.
3. Prasasti Ratu Boko
Prasasti Ratu Boko dibuat tahun 856 Masehi.
Prasasti Ratu Boko ditemukan di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Isinya tentang Raja Balaputra Dewa yang kalah berperang melawan kakaknya Pramowardhani.
Raja Balaputra Dewa kemudian melarikan diri ke Sriwijaya.
4. Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan ditulis dalam bahasa Sansekerta, namun menggunakan huruf pranagari.
Isinya menceritakan Maharaja Tejapurnapana berhasil dibujuk untuk mendirikan bangunan suci.
Bangunan suci pertama, dibuat khusus untuk Dewi Tara, seorang dewi Hindu.
Sementara bangunan suci kedua adalah biara untuk para biksu.
5. Prasasti Nalanda
Prasasti Nalanda menceritakan asal-usul Balaputra Dewa.
Ia adalah putra dari Samarattungga sekaligus cucu dari Raja Indra.
6. Prasasti Mantyasih/Prasasti Balitung/Prasasti Kedu
Prasasti yang terbuat dari tembaga ini dibuat oleh Raja Diah Balitung.
Prasasti dibuat pada 829 Saka atau 907 Masehi.
Prasasti berisi nama-nama raja yang memerintah pada saat Dinasti Sanjaya berkuasa hingga Diah Balitung.
Dalam prasasti diceritakan pula Diah Balitung menghadiahi lima patihnya yang dianggap berjasa pada kerajaan.
Berikut ini nama raja-raja Mataram Kuno dari Dinasti Sanjaya dalam prasasti ini:
Sang Ratu Sanjaya
Sri Maharaja Rakai Pamunggalan
Sri Maharaja Rakai Panangkaran
Sri Maharaja Rakai Garung
Sri Maharaja Rakai Pikatan
Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
Sri Maharaja Rakai Watuhmalang
Sri Maharaja Rakai
Watukura Diah Balitung Dharmodaya Maha Sabu (*)