TRIBIN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus perselisihan antara karyawan dan perusahaan di Kabupaten Badung masih saja ditemukan.
Kendati demikian Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disprinaker) Badung mulai melakukan langkah antisipasi jelang kegiatan G20.
Disprinaker tidak menginginkan adanya aksi demontrasi di beberapa hotel di Badung saat puncak G20.
Sehingga Disprinaker Badung akan mengawasi hotel-hotel yang sebelumnya terjadi perselisihan akibat terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Kadisperinaker Badung Putu Eka Merthawan tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku akan mengantisipasi tindakan yang berlebihan saat puncak G20.
"Untuk masalah ini, kita akan pasang badan. Jadi hotel yang menjadi tempat menginap pada kegiatan G20 itu yang akan kita pantau," katanya Jumat 16 September 2022.
Diakui, dimana hotel yang bermasalah, itu yang akan dipantau dan dimohonkan agar tidak terjadi aksi demo.
Pihaknya juga tidak menampik jika perselisihan antara pekerja dan perusahaan masih saja ditemukan.
"Ada beberapa hotel yang masih bermasalah di Badung dengan karyawannya.
Bahkan setiap tahun ada 60 kasus perselisihan yang kita temukan," bebernya.
Baca juga: Rekrutmen Panwaslu Kecamatan Dibuka, Butuh 12 Orang, Ini Syaratnya, Termasuk Keterwakilan Perempuan
Sayangnya birokrat asal Sempidi itu tidak mau menyebutkan hotel apa saja yang kini masih bermasalah.
Namun dari 60 kasus perselisihan, kurang lebih 40 kasus bisa diselesaikan dengan cara mediasi.
"Sisanya sekitar 10 sampai 20 kasus diselesaikan melalui mediasi dan juga sampai ke pengadilan.
Inilah yang kita antisipasi, Jangan sampai pada kegiatan ini mereka cari panggung," ungkapnya.