TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polisi Tangkap Pemuda Madiun Diduga Hacker Bjorka, Kini Terungkap Fakta yang Sebenarnya
Sosok Hacker Bjorka kini sedang ramai jadi perbincangan.
Baca juga: Sopir Angkutan dan Nelayan Jembrana Bakal Dapat Voucher BBM, Satu Voucher Bernilai Rp200 Ribu
Baca juga: Sopir Angkutan dan Nelayan Jembrana Bakal Dapat Voucher BBM, Satu Voucher Bernilai Rp200 Ribu
Namanya semakin dikenal karena ulahnya membocorkan data sejumlah pejabat di Indonesia.
Meski akun media sosialnya kerap ditangguhkan, namun Bjorka seringkali kembali muncul dengan akun baru.
Selain menyebarkan data pribadi, Bjorka juga kerap memberi sindirian terhadap sejumlah pejabat.
Pada Rabu (14/9) kemarin, pemuda asal Madiun ditangkap polisi karena diduga merukapan sosok di balik hacker bjorka.
Pemuda tersebut bernama Muhammad Agung Hidayatulloh (21) yang merupakan warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Sementara itu, ibunda Agung, Prihatin (48) tak percaya bahwa anaknya adalah seorang hacker.
Ia mengaku kaget, saat anak kedua dari 3 bersaudara itu dijemput 4 orang polisi.
Menurut Prihatin, anaknya hanya menamatkan pendidikan hingga Madrasah Aliyah, tidak sempat kuliah karena keterbatasan dana.
Sang ayah yaitu Jumanto (54), sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan Agung berjualan es thai-tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan, sebagai mata pencahariannya.
"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya, untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin kepada SURYA.CO.ID, Kamis (15/9/2022).
Prihatin tidak tahu alasan penangkapan anaknya, ia juga mengaku jika anaknya, Agung hanya punya sebuah ponsel.
Saat penangkapan pun, Agung hanya bilang akan dibawa ke Polsek Dagangan oleh petugas.
"Saat dibawa (petugas), tidak bilang apa-apa, cuma ambil sajadah dan sarung," lanjutnya
Selengkapnya, berikut kronologi pemuda di Madiun ditangkap karena diduga Bjorka sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Ditangkap Tim Cyber Mabes Polri
Diberitakan TribunJatim.com, penangkapan terhadap MAH dilakukan oleh Tim Cyber Crime Dirtipidsiber Bareskrim Polri.
MAH diamankan petugas sekitar pukul 18.30 WIB dari kediamannya untuk dibawa ke Mapolsek Dagangan Polres Madiun.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengatakan upaya pengamanan tersebut tidak dilakukan oleh personelnya di Polda Jatim.
"(Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim) Kami tidak tangani. Kemungkinan dari Mabes (Polri)," ujarnya, Kamis (15/9).
Polisi Benarkan Pemuda Diduga Bjorka Ditangkap
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, membenarkan soal penangkapan pemuda yang diduga sebagai Bjorka.
Ia mengatakan, penangkapan dilakukan di wilayah Madiun, Jawa Timur, pada Rabu malam.
“Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja semuanya timsus,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, dilansir Kompas.com.
MAH Berstatus Saksi
Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, saat ini tim khusus masih melakukan pendalaman terhadap pemuda tersebut.
Sehingga, masih belum bisa dipastikan apakah orang yang diamankan itu adalah Bjorka atau bukan.
Dedi juga mengatakan, pemuda yang ditangkap itu masih berstatus saksi.
“Belum. Belum disimpulkan (dia Bjorka) seperti itu, karena masih didalami timsus, saya tidak berkompeten menjelaskan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja,” jelasnya.
MAH Diperiksa hingga Tengah Malam
Dikutip dari TribunJatim.com, MAH diamankan di Mapolsek Dagangan mulai pukul 18.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Hingga pemeriksaan berakhir, tidak ada keterangan dari pihak kepolisian terkait pemuda yang diamankan itu.
Dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com, MAH diamankan terkait tindak pidana peretasan.
MAH Dipulangkan
Polisi akhirnya memulangkan MAH ke rumahnya, Jumat (16/9/2022) sekira pukul 09.30 WIB.
"Alhamdulillah lega, bersyukur anak saya sudah pulang," ungkap ibu MAH, Prihatin, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.
Ia berujar, ada pihak kepolisian yang menghubunginya untuk datang ke Mapolsek Dagangan.
Suami Prihatin, Jumanto, lalu memenuhi panggilan tersebut.
"Diantarkan dua orang polisi, menggunakan mobil pribadi," imbuhnya.
Diketahui, Brjorka mengaku telah meretas dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB yang ia retas berisi 679.180 dokumen.
(*)
Sumber Tribunnews