Gigitan tersebut melukai jari kaki kiri, dengan jenis luka tusuk dan robek sekitar 3 Cm.
Saat itu, oleh korban, lukanya telah dicuci dengan air bersih dan telah dibawa ke dokter praktik terdekat.
Namun saat itu hanya diberikan obat, tanpa diberikan VAR.
"Menurut suami korban, anjing yang sama juga menggigit orang lain.
Anjing yang menggigit ini memang hidup liar di sana.
Dan saat ini tidak pernah terlihat lagi.
Saat ini kami telah memberikan VAR pada warga lain, yang digigit dan pemberian VAR pada kontak erat dengan pasien yang meninggal dunia," ujar Ariyuni.
Terkait stok VAR, Ariyuni mengatakan jumlah yang ada saat ini masih sangat mencukupi.
Yakni sebanyak 135 vial.
Di setiap puskesmas di Kabupaten Gianyar, memiliki stok 10 sampai 20 vial.
"Stok var kita sangat aman.
Bercermin dari kejadian ini, diminta pada masyarakat agar langsung ke puskesmas usai digigit anjing agar diberikan suntikan var," tandasnya. (*)