TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury tiba di pulau Bali guna melihat persiapan jelang G20.
Peninjauan wamen kali ini guna memonitoring kesiapan SPKLU (Stasiun Pengisian kendaraan Listrik Umum) di Bali.
Kunjungan dilaksanakan pada Minggu, 16 Oktober 2022 berlokasi di SPKLU PLN UP3 Bali Selatan yang berada tepat di depan Tiara Dewata lama.
Wakil Menteri bersama rombongan berbaju putih langsung menuju tenda acara yang tersedia di halaman PLN.
Ia bersama 17 orang lainnya diberikan perlengkapan kendaraan seperti jaket dan sarung tangan.
Mereka akan melakukan road test dengan motor listrik mengitari area SPKLU sejauh kurang lebih 3 km.
Terlebih dahulu mereka memasang baterai sepeda motor listrik yang akan dikendarai san mendengarkan Safety briefing dari petugas.
Road test dilakukan secara bersama-sama dan didampingi pihak keamanan dan tenaga medis.
Acara kemudian dilanjutkan ke SPKLU untuk melihat pembangunan infrastruktur dan sistem kerjanya.
Dalam kesempatan itu, petugas memberikan penjelasan terkait dengan cara pengisian dan pembayaran di SPKLU.
Wamen juga menyempatkan diri untuk melihat kesiapan kendaraan listrik yang akan digunakan saat G20.
Didampingi Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, ia mengatakan SPKLU merupakan salah satu dari lima inisiatif dari Kementerian BUMN.
Tujuannya adalah untuk bisa melakukan transisi energi, salah satunya dengan membangun Ecosytem Electric Vehicles (EV).
BUMN juga telah melakukan perhitungannya dengan asumsi masyarakat yang mengisi BBM kurang lebih 6 liter setiap minggu.
Hasilnya, masyarakat dapat jauh menghemat biaya operasional penggunaan kendaraan dengan menggunakan kendaraan listrik daripada kendaraan berbahan bakar minyak.
“Kami sudah melihat bahwa kebutuhan untuk bisa membangun ekosistem (EV) sangat tinggi.
Dengan menggunakan motor listrik masyarakat pada saat ini diperkirakan sudah bisa menghemat antara 1-1,5 juta rupiah per tahun,” jelas Pahala.
Pemerintah pun akan mendapat manfaat untuk bisa melakukan saving atau penghematan sebesar 1-1,2 juta rupiah.
Dengan demikian, seluruh pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah akan mendapatkan manfaat.
Penggunaan kendaraan listrik juga dapat membantu lingkungan karena adanya penurunan emisi.
PLN pun sebagai penyedia listrik juga akan mendapatkan manfaat karena permintaan untuk listrik akan bisa meningkat.
Oleh karena itu, Pahala berharap pembangunan dari eksistem EV bagian infrastruktur dalam bentuk SPKLU selalu ditingkatkan.
Selain itu, ia berharap fasilitas produksi motor listrik juga ditingkatkan pengembangannya.
“Saat ini supplay atau kemampuan untuk bisa memproduksi motor listrik di Indonesia memang masih terbatas.
Dan ini memang yang diharapkan untuk bisa ditingkatkan bersama-sama kita membangun berdirinya EV,” harap Pahala.
BUMN terus mendorong pembangunan SPKLU sebagai dukungan terhadap transisi energi ini.
Tidak hanya kepada SPKLU namun juga terhadap pihak-pihak yang berminat untuk mengembangkan SPKLU. (yun)