Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Diduga mengantuk atau Out of Control (OC).
Kendaraan atau Mobil Honda Mobilio berwarna biru donker nopol DK 1120 UU, menabrak pohon perindang di Jalan umum Denpasar - Gilimanuk.
Tepatnya di depan Kedai Bakso 88, Banjar Dinas Suraberata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan.
Akibat kejadian dua orang mengalami luka berat, dan seorang lagi mengalami luka ringan dari peristiwa ini.
Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Ketut Tunas, membenarkan terkait dengan peristiwa ini.
Baca juga: Kecelakaan, Tumben Lewat Gitgit Singaraja Truk Pengangkut Cairan Solven Terbalik!
Baca juga: Kecelakaan Truk Masuk Jurang Jalur Culali, Diduga Akibat Mengantuk, Begini Kondisi Putu Rencana
Ia pun menjelaskan, bahwa peristiwa ini dari para saksi di lapangan diketahui terjadi Jumat 18 November 2022, sekitar pukul 08.40 WITA.
Kemudian dilaporkan lima menit setelahnya kepada pihaknya.
Setelah dicek di TKP bahwa ada tiga orang di dalam kendaraan.
Pertama pengemudi yakni Satria Yanuar Bahrul Anam, 19 tahun, asal Jalan Pulau Singkep Pedungan, Denpasar Selatan.
Korban diketahui dalam keadaan linglung, dan mengalami lecet di bagian kaki kanan dan kiri.
“Ada tiga orang di dalam kendaraan.
Yang pengemudi laki-laki.
Diduga mengantuk sehingga membanting setir dan menabrak pohon perindang,” ucapnya Jumat 18 November 2022.
Kemudian, sambungnya, untuk penumpang dari mobil itu diketahui bernama Putri yang mengalami patah tulang paha kiri.
Dan terakhir ialah Amanda Della Sukmana 25 tahun, asal Surabaya mengalami luka pada telinga dan dalam keadaan tidak sadar.
“Untuk ketiganya sudah dibawa ke RSUD Tabanan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, awalnya kendaraan ini berangkat dari arah timur atau Denpasar menuju ke barat atau Gilimanuk.
Sesampainya di TKP pengemudi Mobil Honda Mobilio, diperkirakan mengantuk dan membanting kemudi ke kanan dan menabarak pohon perindang di pinggir jalur utama Denpasar-Gilimanuk.
Dan untuk kerugian materiil belum dapat ditaksir.
Hanya body mobil depan memang nampak ringsek.
“Kerugian tidak atau belum bisa kami perkirakan taksirannya,” bebernya. (*)