Laksamana Yudo Margono Menuju Kursi Panglima TNI, Berikut Rekam Jejaknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono diberitakan diusulkan sebagai Penglima TNI yang baru, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, yang akan memasuki usia pensiun. Dengan usianya yang 57 tahun, andaikata nanti akhirnya benar-benar menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa, maka secara normal Yudo Margono akan menjabat Panglima TNI sekitar 1 tahun.

Selama menjabat sebagai KSAL, Yudo memiliki prioritas utama untuk pembangunan sumber daya manusia atau SDM.

Pikirannya fokus bagaimana mencetak prajurit-prajurit TNI AL yang tangguh, andal dan profesional.

Untuk membangun SDM yang tangguh, andal dan profesional diperlukan infrastruktur yang mewadahi.

 Yudo pun melakukan pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui pendirian Satuan Pendidikan dan Latihan di luar Pulau Jawa yakni di Sorong, Makassar dan Tanjung Uban.

Hal ini berhubungan dengan pemerataan fasilitas pelatihan dan pendidikan yang selama ini terpusat di Surabaya, Jawa Timur.

Pemerataan sarana dan prasarana di luar Pulau Jawa juga berkenaan dengan keinginan Pemerintah RI untuk percepatan pembangunan di daerah.

Adapun salah satu pembangunan sarana pelatihan dan pendidikan adalah kolam renang mengingat kegiatan TNI AL berdekatan dengan olahraga perairan.

Selain itu, Yudo memikirkan kesejahteraan para anggota TNI agar mendapatkan perumahan baik dinas, mess dan rumah pribadi bagi prajurit maupun perwira.

Pasalnya, untuk menciptakan personil TNI AL yang berkualitas dan profesional berhubungan juga dengan kesejaterahan keluarganya.

Sehingga, Yudo sampai dinobatkan sebagai sebagai Bapak Infrastruktur TNI AL.

Tercatat, setidaknya ada 94 infrastruktur sudah dibuat sejak dirinya menjabat pada Mei 2020.

Jabatan Strategis

Berbagai jabatan strategis pernah diemban Yodo Margono, di antaranya Komandan KRI Ahmad Yani-351 pada tahun 2006, Komandan Lanal Sorong tahun 2008, Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim tahun 2010, dan Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmatim pada tahun 2011.

Pada tahun 2012 ia dipercaya menjadi Komandan Kolat Koarmabar tahun 2012.

Dua tahun setelah itu, ia menjabat sebagai Paban II Sopsal tahun 2014.

Halaman
1234

Berita Terkini