TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar resmi melarang menyalakan kembang api saat perayaan malam tahun baru 2023 di Denpasar.
Keputusan ini merupakan kelanjutan dari usulan atau hasil paruman bendesa di Kota Denpasar.
Selain kembang api, juga tidak diperbolehkan menggunakan mercon, petasan, hingga lomloman karena dinilai berbahaya.
Larangan tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan wilayah Kota Denpasar. Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Ags Arya Wibawa, Minggu 25 Desember 2022 mengatakan, selain dilarang menyalakan kembang api, juga tak disediakan tempat khusus untuk menyalakan kembang api baik di lapangan maupun di pantai.
Baca juga: Pelaksanaan Pesta Kembang Api di Kuta Saat Pergantian Tahun Akan Dimeriahkan Musisi Lokal dan DJ
Arya Wibawa mengatakan, larangan ini sudah didiskusikan dengan Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) Kota Denpasar.
“Kami dari Pemkot Denpasar sudah sepakat untuk tidak memberikan menyalakan kembang api. Tidak ada titik yang disiapkan. Terkait keputusan ini dengan Forkopimda sudah didiskusikan wali Kota Denpasar,” katanya.
Nantinya, Forkopimda dan MDA akan melakukan sosialisasi antisipasi penyalaan kembang api, mercon maupun petasan sebelum malam tahun baru.
Jika ada yang melanggar, warga yang kedapatan akan diberikan sanksi. Namun, sanksi yang diberikan masih akan didiskusikan dengan Forkopimda dan MDA.
“Terkait sanksi dan langkah selanjutnya kami akan komunikasikan kembali dengan MDA maupun dengan Forkopimda,” katanya.
Selain melarang penyalaan kembang Api, Pemkot akan mengganti pesta kembang api tersebut dengan pementasan seni budaya.
Pentas seni budaya tersebut untuk melepas matahari 2022.
“Untuk di Denpasar akan dilaksanakan dengan pagelaran seni budaya antara di kawasan Catur Muka atau di Lapangan Puputan tanggal 31 Desember 2022 sore untuk melepas mataharinya,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, penolakan menyalakan kembang api merupakan hasil rapat atau paruman desa adat.
“Dari hasil paruman, desa adat menolak adanya kembang api,” kata Jaya Negara.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan malam tahun baru, Pemkot Denpasar hanya akan melaksanakan event budaya.
Di mana event budaya tersebut berupa kegiatan melepas matahari tahun 2022. Acara ini akan melibatkan beberapa seniman dan budayawan Kota Denpasar.
“Tidak hanya seniman Bali, tapi kami libatkan dari Ikawangi, Minang Sayo, tari piring dan lainnya,” katanya.
Terkait pengamanan tahun baru, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pecalang di desa adat. Selain itu, juga melibatkan petugas seperti Satpol PP.
Ketua Parum Desa Adat Kota Denpasar I Wayan Butuantara mengatakan, pihaknya mengusulkan hasil rapat Paruman Desa Adat se-Kota Denpasar untuk tidak memperbolehkan masyarakat menyalakan kembang api, mercon maupun petasan saat malam tahun baru 2023.
Usulan tersebut disampaikan ke Pemkot Denpasar untuk bisa ditindaklanjuti.
Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Kota Denpasar.
Apalagi Umat Hindu di Bali akan menyambut hari raya Galungan pada Rabu 4 Januari 2022.
"Paruman mengusulkan agar hal yang tidak diinginkan terjadi saat malam tahun baru kepada guru wisesa (pemerintah). Bisa tidak ditertibkan agar masyarakat tidak melakukan hal yang bertentangan dalam artian tetap menjaga ketentraman dalam situasi yang sudah tenang. Saat pareman mengusulkan tidak menggunakan petasan, mercon dan kembang api karena berdekatan dengan hari raya Galungan," pungkasnya. (sup)
Kuta Bakal Dihujani 2.023 Shot
PEMKAB Badung mempersiapkan pesta kembang api yang meriah yang dipusatkan di Kuta.
Saat malam pergantian tahun, Pemkab akan kembali menggelar pesta kembang api dan hiburan lainnya.
Jumlah kembang api yang akan diluncurkan ke udara sebanyak 2.023 shot.
Jumlah itu dipilih sesuai dengan tahun yang akan datang.
Diharapkan, dengan adanya perayaan pergantian tahun, Badung kembali dilirik wisatawan sehingga meningkatkan jumlah kunjungan.
Kadis Pariwisata Badung Nyoman Rudiartha, Minggu 25 Desember 2022 mengatakan, pesta kembang api merupakan pesta pergantian tahun. Ia menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, Badung sudah pernah melaksanakan hal tersebut.
"Dulu Badung kan sudah pernah melaksanakan hal tersebut. Jadi kali ini kembali dilaksananakan," ujar Rudiartha.
Mantan camat Kuta itu mengakui, saat ini peluncuran kembang api dilakukan sesuai pergantian tahun.
Maka dari itu, katanya, akan ada 2.023 shot kembang api yang diluncurkan di atas langit Pantai Kuta.
"Jadi nanti akan ada 2.023 shot kembang api yang diluncurkan dari Pantai kuta. Sehingga pergantiang tahun meriah," ucapnya.
Mengenai adanya musisi lokal dan juga Disc Jokey (DJ) yang akan memeriahkan acara tersebut, Rudiartha juga tidak menampik. Dia mengatakan, beberapa band lokal Kuta dan Bali akan tampil memeriahkan acara.
"Memang nanti juga akan ada artis Bali termasuk akan ada DJ Gween," jelasnya.
Untuk menjaga budaya Bali, beberapa penampilan juga akan disuguhkan seperti bapang barong dan juga fire dance.
Bahkan pada malam pergantian tahun, Bupati I Nyoman Giri Prasta akan disarankan menekan lonceng yang menandakan pergantian tahun.
"Nanti saat bapak bupati menekan tombol pergantian tahun, saat itu pula langsung dilakukan peluncuran kembang api sebanyak 2.023 shot," tegasnya.
Dimana lokasi pasti pelaksanaan pesta kembang api, Rudiartha mengatakan, panggung akan dibangun di tsunami shelter.
Peluncuran kembang api dilakukan di atas tsunami shelter tersebut.
"Jadi kalau dari pesisirnya lokasinya di areal Pasar Seni Kuta. Nanti kita harapkan UMKM juga dibantu dengan adanya pesta kembang api ini," imbuhnya. (gus)
Kumpulan Artikel Bali