"Saat itu ekonomi Bali mengalami perubahan. 2020, ekonomi Bali pertumbuhannya mengalami kontraksi negatif, minus 9,31 persen. Tapi di 2021 mulai membaik menjadi minus 2,47 persen," kata Koster.
"Dan, benar-benar membaik di 2022. Pada triwulan I pertumbuhan ekonomi positif di angka 1,46 persen. Lanjut triwulan II menjadi 3,05 persen, triwulan III 8,09 persen dan triwulan IV positif 6,68 persen. PDRB dari 34 provinsi di Indonesia, Bali nomer 4. Mengalahkan semua provinsi yang ada di Jawa. Gitu gubernurnya bekerja, masak di-bully. Kalau di-bully, kira-kira perlu minum arak nih," ujar Koster yang membuat hadirin tertawa.
Koster mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 merusak ekonomi Bali, namun ia juga melihat berbagai hal positif.
“Pandemi jangan dipandang hanya dari sisi negatif, tapi juga ada berkah. Karena Covid, kita bisa melakukan tata kelola kehidupan, seperti ke pola digital, perilaku hidup sehat, mengatur pelaku usaha pariwisata juga lebih mudah. Dulu sulit, sombong sekali. Sekarang nurut," ujarnya.
"Dan, berkat Covid, kita dapat perhatian serius dari pemerintah pusat, karena Bali terdampak berat. Itulah sebabnya kita dapat anggaran triliunan untuk pembangunan Bali di masa Covid. Seperti pembangunan kawasan pura suci Besakih, shortcut, dll. Dan anggaran yang kita dapatkan tak ada yang dipotong (refocusing)," kata Koster. (weg)
Kumpulan Artikel Bali