Baca tanpa iklan
Selain itu, keberadaan Egy Maulana Vikri di Dewa United juga dinilai Spaso memberikan warna tersendiri menjadikan persaingan lini depan lebih ketat.
Apalagi kedua pemain ini satu tim di Timnas di bawah asuhan Shin Tae-yong di Piala AFF 2022 lalu.
"Egy tentu saja saya senang bisa lawan dia, saya akan berikan yang terbaik untuk tim saya, begitu pun dia pasti beri yang terbaik untuk timnya, Egy kehadirnaya membuat liga lebih bagus, lebih kuat dan khushusnya tim Dewa bisa lihat putaran kedua berbeda dari puartan pertama,” kata dia.
Bali United kini memiliki amunisi baru yang tampl impresif di laga melawan Persebaya Surabaya, yakni Made Tito Wiratama, pemain berusia 19 tahun dalam debutnya langsung menjelma menjadi pemain kunci.
Dia tampil percaya diri bermain bersama para seniornya. Spaso pun siap mendukung untuk perkembangan Made Tito kedepannya di skuat Bali United.
“Saya senang menyaksikan pemain muda melakukan debut profesional, saya sebagai pemain yang lebih senior siap membantu memberikan saran dan masukan, saya senang beberapa pemain muda kami debut dengan baik main bagus, tapi ssetiap pemain saat lawan Persebaya kemarin semua main bagus, kedepan kembai ke pelatih siapa akan main, yang penting senior dan muda saling mendukung,” bebernya.
Jan Olde Waspadai Serangan Bali United
Di kubu lawan, Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink mengaku mewaspadai serangan-serangan yang dibangun Bali United, dia menilai Bali United memiliki kecepatan dan itu bakal menjadi tantangan lini belakang.
Kendati begitu, Coach Jan mengemukakan bahwa Risto Mittrevski dan kawan-kawan sudah memiliki cara bermain yang lebih baik dari sebelumnya saat putaran pertama Dewa United kalah 6 gol tanpa balas atas Bali United.
“Pertandingan terakhir kemarin penting, bukan skor tapi cara nermain, dalam olahraga bisa menang, kalah, imbang, tapi paling penting mental tim. Bali merupakan tim yang bagus, memiliki serangan berbahaya, kami juga harus melakukan hal yang sama, kami harus menjadi tantangan besar juga bagi Bali United, kami memiliki tim yang kuat saya sangat positif dan percaya dengan tim kami,” tukasnya.
Coach Jan juga tak menampik bahwa perlu effort lebih untuk Dewa United aman di papan tengah klasemen berstatus sebagai tim promosi.
Dia memuju kekeluargaan tim yang baru terbentuk 2 tahun ini.
“Tim ini sangat special bagi saya, semua menjadi bagian tim, penghargaan untuk semua, kekeluargaan sangat terasa, ada tim sepak bola, basket, esports semua bersatu,” kata dia.
Mantan pelatih Galatasaray ini mengaku sudah melakukan analisa terhadap permainan Bali United, meski sempat inkonsistensi di putaran kedua ini karena sisi kelemahannya.
Namun dibalik itu Coach Jan menilai Serdadu Tridatu adalah tim berkualitas berstatus juara bertahan.