KUSUKA merupakan singkatan dari Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan.
Kartu ini dapat digunakan sebagai identitas tunggal pelaku usaha kelautann dan perikanan.
Yang berhak memiliki kartu ini adalah nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pemasar ikan, pengolah ikan dan pengusaha jasa pengiriman hasil perikanan.
Baca juga: Komitmen BRI terhadap Penyaluran KUR ke Sektor Perikanan, Kolaborasi BRI dan KKP melalui KUSUKA
Baca juga: BRISPOT Digitalisasi Penyaluran Kredit, BRI: Saat Ini BRI Mampu Cairkan KUR Rp 1 Triliun per Hari
Selama menjadi pelaku usaha kelautan dan perikanan kartu ini berlaku di seluruh Indonesia dan dapat diperpanjang setiap 5 tahun.
Pada tahun ini, bank BRI optimis kredit akan tumbuh 10-12 persen dan tetap didominasi oleh kredit segmen mikro.
Di mana tahun serbelumnya, total kredit keseluruhan Bank BRI sebesar Rp1.139,08 triliun.
Dengan porsi terbesar pada kredit UMKM sebesar 84,74 persen dan sisanya 15,26 persen merupakan kredit korporasi.
BRI paling banyak menyalurkan kredit ke segmen mikro yaitu sebesar Rp 551,27 triliun, tumbuh 13,9 persen.
Kemudian diikuti dengan segmen kecil dan menengah sebesar Rp 246,40 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp 167,63 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit ke segmen korporasi sebesar Rp 173,78 triliun, lebih besar dari penyaluran kredit ke segmen konsumer.
Tak menyia-nyiakan hal itu, pada tahun ini Bank BRI menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bekerja sama untuk memperkuat bisnis dan layanannya.
Dilansir dari Kompas.com, pada Rabu 8 Maret 2023, Direktur Utama BRI, Sunarso bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Adapun kerja sama ini terkait dengan pemanfaatan jasa dan layanan perbankan dalam peningkatan ekonomi sektor kelautan dan perikanan.
Turut hadir pula perwakilan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan pejabat terkait lain.
Sunarso menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung program KKP, yakni Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju.