Kabid Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Wayan Surata Jaya, mengungkapkan jalanan jebol panjang 15 meter.
Penyebabnya, karena hujan yang turun cukup deras dan volume air dari hulu besar. Kemungkinan tanah tidak kuat menahannya, sehingga jebol. Sementara akan diberi material agar bisa dilaluinya.
"Kita sudah melakukan survei ke lokasi. Untuk penanganan permanen masih menunggu prosesnya. Semoga segera bisa dikerjakan.
Tinggi jalanan 7 meter, panjangnya 15 meter, dan lebar 5 meter. Untuk penanganan permanen rencana akan pakai box culvert," tambahnya.
Untuk diketahui, jalan Kabupaten Karangasem yang kondisinya rusak panjang, diperkirakan sekitar 239,52 kilometer (19.91 persen).
Rinciannya yakni 51.92 kilometer (4.31 %) kondisi jalan rusak ringan dan 187.60 kilometer (15.60 %) kondisi jalan rusak berat. Kerusakan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Karangasem.
Sedangkan jalan kondisi baik 748,89 kilometer (62.28 % ), kondisi sedang sebanyak 214,13 kilometer (17, 81 %).
"Jalan yang belum mantap, rusak berat dan rusak sedang, sekitar 19.91 persen. Yang kondisinya baik sekitar 80.1 persen. Tahun 2023 sekitar puluhan kilometer akan diperbaiki,"tambahnya.
Jalan kabupaten yang mengalami rusak sedang dan berat tersebar di semua kecamatan.
Terutama daerah pelosok seperti di Desa Ban, Tianyar Barat, dan lainnya.
Kerusakannya bervariatif. Seperti jalan ratak, berlubang, bergelombang, dan paling terparah berkerikil dan bertanah. Jalan rusak sebagian besar di pelosok.
Seperti Jalan kabupaten yang menghubungkan Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu menuju Kabupaten Bangli kondisinya sangat memprihatinkan.
Jalanan rabat beton rusak berat. Lubangnya mencapai beberapa centimeter. Kondisi ini sangat membahayakan pengendara yang melintasi jalan raya. (*)