TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Setalah informasi rusaknya rumah warga di Badung, atas nama I Nengah Budi Adnyana ramai di media sosial.
Lurah Sading, Ida Bagus Rai Pujawatra, bersama kepala lingkungan setempat langsung turun mengecek kondisi rumah Nengah Budi Adnyana.
Pada kesempatan itu, Lurah Sading mengaku sudah melakukan pengusulan bedah rumah pada tahun 2019 silam.
Baca juga: BREAKING NEWS! Tak Kunjung Dapat Bantuan Hibah, Warga Badung Unggah Kondisi Rumahnya ke Medsos
Baca juga: Driver dan Owner Melebur Jadi Satu Dalam Kopdar Truck Bali Community, Obati Rasa Rindu Dengan Teman
“Sebenarnya sudah kami usulkan pada tahun 2019 lalu, namun belum bisa tercover.
Apalagi tahun 2020, hibah rumah dan rehab rumah dihentikan karena pandemi Covid-19,” ujarnya saat ditemui Tribun Bali pada Minggu 30 April 2023.
Pihaknya mengaku, karena belum mendapat bantuan, kondisi rumah Nengah Budi Adnyana pun semakin rusak hingga saat ini mengalami kebocoran.
Bahkan rumah yang ditempatinya itu pun, juga merupakan bedah rumah tahun 2002 silam.
“Waktu tahun 2019 saat kita usulkan, kondisinya tidak seperti sekarang. Bahkan saat almarhum ayah Nengah Budi meninggal dunia, kondisinya belum bocor seperti sekarang,” bebernya.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Badung.
Namun sampai saat ini program bedah atau rehab rumah belum bisa dilaksanakan.
Kendati demikian untuk mencarikan solusi dengan cepat, Perkim pun berjanji akan memberikan bantuan melalui program CSR.
“Kita masih menunggu CSR untuk bedah rumah ini. Karena dari Perkim tidak ada programnya,” jelasnya.
Untuk memastikan hal tersebut, Ida Bagus Rai Pujawatra pun menghubungi Fungsional Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Dinas Perkim Badung, Tjokorda Alit Krisniyana.
Ia menghubunginya di hadapan I Nengah Budi Adnyana.
Pada kesempatan itu pihaknya mengaku, data I Nengah Budi Adnyana sudah masuk di Perkim Badung untuk mendapat bantuan bedah atau rehab rumah.
“Nama beliau sudah kita tandai sebagai prioritas. Bahkan saat ini baru usulan nama, namun belum ada berkas yang masuk. Meski demikian semua ini sudah menjadi atensi kita di Perkim,” katanya.
Pihaknya mengaku, sudah mendapatkan data valid dari masyarakat di bawah.
Bahkan sebagai kebutuhan dasar, kebutuhan papannya harus dilengkapi.
“Pimpinan kami, seperti bapak bupati sudah mengarah ke sana. Bahkan kita akan gelontorkan semua, tidak hanya prioritas, namun yang membutuhkan akan kita bantu,” bebernya.
Ia mengakui, terkait dengan dana, sumbernya ada tiga yakni dari APBN, CSR dan APBD.
Sehingga dana mana yang cair duluan dari tiga sumber dana tersebut, itu yang akan diberikan.
“Jadi yang mana duluan keluar, itu yang akan kita berikan. CSR biasanya keluarnya Oktober, begitu juga APBD pertengahan tahun ini sebenarnya sudah bisa, mungkin kalau ada di perubahan ini juga,” bebernya.
Untuk waktu kapan akan diberikan, pihaknya mengakui tidak bisa diberikan secepatnya.
Meski kondisi di lapangan harus cepat dibantu.
“Karena kita harus mengikuti prosedur. Agar kita tidak salah langkah, niat baik jadi salah nanti. Sehingga harus menunggu, dan kami akan usahakan di tahun ini atau 2023 bisa dibantu,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Badung yang diketahui bernama I Nengah Budi Adnyana mengeluarkan keluh kesahnya di media sosial.
Pria asal Banjar Madia Sari, Lingkungan Umahanyar Kaja, Desa Sading, Badung itu memposting kondisi rumahnya yang rusak berat namun tidak kunjung mendapatkan bantuan hibah dari Kabupaten Badung.
Saat ditemui di rumahnya Minggu 30 April 2023, I Nengah Budi Adnyana (38) mengaku sudah mengusulkan bantuan rehab rumah pada tahun 2017 silam.
Hanya saja sampai ayahnya Ketut Budra meninggal dunia tahun 2019, belum juga ada bantuan sama sekali.
“Saya sudah mengusulkan rehab rumah kepada staf kelurahan tahun 2017 silam. Namun sampai sekarang belum ada bantuan sama sekali,” jelasnya. (*)