TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Fakta-fakta mengejutkan mulai terkuak soal kasus penembakan di kantor MUI yang menyebabkan 3 orang harus dilarikan ke rumah sakit.
Dalam kasus penembakan di kantor MUI ini, tersangka yang disinyalir berasal dari Lampung, sempat mengaku sebagai Nabi.
Tak hanya itu, fakta lain yang lebih menyenangkan adalah ternyata terduga diketahui menjadi residivis dalam kasus pengrusakan kantor DPRD Kabupaten Lampung.
Berikut 10 fakta mengejutkan dari kasus penembakan di Kantor MUI dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Ngaku Nabi Berasal dari Lampung, Dua Orang Tertembak
1. Pelaku Penembakan Mengaku Nabi
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah menyatakan, pelaku penembakan sempat mengaku sebagai Tuhan.
Ikhsan secara tegas menyebut, MUI mengutuk keras tindakan teror tersebut.
"Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah ada korban dari pihak kita udah dibawa ke rumah sakit saya kira ini nengutuk teror yang mengaku Tuhan,”
“Iya dia bilang ngaku Tuhan," ucap Ikhsan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (2/5/2023).
Ikhsan menyebut atas kejadian penembakan itu terdapat beberapa korban mengalami luka.
"Terluka tangan dan punggung peluru karet dan tiga orang satu security satu front office sama satu staff. Langsung tembak gitu aja," ucap Ikhsan.
Dirinya memastikan, saat ini pelaku sudah diamankan dan dibawa ke kantor polisi sektor (Polsek) Menteng, Jakarta Pusat.
"Ga ada yang kenal (oleh pelaku) di atas sedang halal bi halal. Pelaku sudah dibawa ke Polsek Menteng," tukas dia.
Baca juga: Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Terlibat Jaringan Teroris? Ini Jawaban Polisi
2. Pelaku Penembakan Tewas
Polisi menyebut pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat meninggal dunia.
"Betul (penembakan). Pelaku meninggal dunia," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).
Saat ini, Komarudin mengatakan pihaknya masih berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan sementara, Komarudin menduga pelaku masih berjumlah satu orang.
"Masih kita dalami sebentar ya. Iya saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," jelasnya.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Ngaku Nabi Berasal dari Lampung, Dua Orang Tertembak
3. Kronologi Penembakan
Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis menjadi saksi mata peristiwa penembakan itu.
"Benar tadi jam 11-an ada penembakan di kantor MUI," kata dia dikutip dari postingan di akun twitternya.
Ia mengungkapkan kejadian tersebut membuat kaca pecah.
Sementara pantulan peluru mengenai punggung seorang staf MUI.
Serta pecahan kaca mengenai tangan dan badan security.
"Kaca pecah dan pantulan peluru kena punggung staf resepsionis dan pecahan kaca kena tangan staf dan badan security. Semua luka ringan," urai dia.
4. Motif Penembakan
Pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengaku dirinya sebagai Tuhan saat melakukan aksinya.
Pelaku saat ini telah ditangkap oleh jajaran kepolisian dari Polsek Menteng.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah, mengatakan saat ini motif pelaku masih didalami oleh pihak kepolisian.
"Sedang didalami motifnya, tapi saat menembak dia mengaku Tuhan," ucap Ikhsan kepada Tribunnews.com, Selasa (2/5/2023).
Ikhsan menduga pelaku akan berpura-pura sebagai orang gila kepada pihak kepolisian.
"Bisa juga nanti pura-pura gila," tutur Ikhsan.
5. Pistol Diamankan
Polisi menyebut pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat sementara berjumlah satu orang.
"(Pelaku sementara berjumlah) satu orang," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).
Komarudin mengatakan peristiwa penembakan itu terjadi pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat ini, Komarudin menyebut pihak kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa pistol yang diduga milik pelaku penembakan.
"Dugaannya begitu (barang bukti pistol yang ditemukan milik pelaku)," jelasnya.
Dalam hal ini, Komarudin mengatakan jika pelaku penembakan yang belum diketahui identitasnya itu telah meninggal dunia.
"Pelaku meninggal dunia," jelasnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih berada di lokasi kejadian untuk penyelidikan.
6. Penembak Kantor MUI Warga Lampung Berinisial M
Kepolisian RI mengungkap identitas pelaku yang menjadi aktor penembak kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Adapun pelaku merupakan seorang warga lampung dengan usia 60 tahun.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan identitas itu didapatkan setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku.
"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M. KTPnya Lampung. Usia sekitar 60-an," ujar Komarudin saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).
Hingga saat ini, kata Komarudin, jenazah pelaku sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku kini dalam proses autopsi oleh tim kedokteran.
Ia menuturkan bahwa proses autopsi tersebut untuk mengetahui penyebab kematian dari pelaku. Namun, dia menemukan adanya obat-obatan dari tas milik pelaku.
"Saat ini sedang mau di autopsi,”
“Nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," katanya.
7. Korban Penembakan
Aksi penembakan yang dilakukan oleh tersangka M (60) di kantor MUI diketahui menelan korban.
Saat kejadian penembakan berlangsung, diketahui, M sempat mengarahkan senjata ke arah korban.
Akibatnya, tiga pegawai terluka dalam kejadian ini.
Satu di antaranya merupakan petugas security, 1 petugas front office, dan 1 staf kantor MUI.
Para korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
8. Residivis Perusakan Kantor DPRD Lampung
Mustopa NR alias M (60), pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat ternyata pernah melakukan tindak pidana pada 2016 lalu.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyebut dari data yang ada, pelaku pernah melakukan pengrusakan di Kantor DPRD Provinsi Lampung.
"Iya kalau dari database yang kami terima atas nama Mustopa NR itu pernah ada catatan kriminalnya,”
“Pernah melakukan suatu tindakan, tindak pidana pengrusakan di salah satu instalasi vital atau objek vital, itu di Kantor DPRD Provinsi Lampung di tahun 2016," kata Pandra dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (2/5/2023).
Saat itu, Mustopa sudah berhasil ditangkap dan telah menjalani hukuman atas aksinya tersebut dengan dituntut lima bulan penjara.
"Kemudian, itu yang ditersangkakan di dalam dakwaan Pasal 406 KUHP tentang pengrusakan," jelasnya.
Sebelumnya, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta pada Selasa (2/5/2023).
Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit.
Hasil penyelidikan sementara, polisi menyebut pelaku berjumlah satu orang yang kini sudah meninggal dunia setelah melakukan aksinya.
Polisi juga sudah menyita satu pucuk pistol yang diduga milik pelaku yang kini masih diperiksa.
9. Kemungkinan Terlibat Jaringan teroris
"Motif masih didalami," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).
Komarudin menyatakan penyidik juga masih mendalami kemungkinan pelaku terlibat dalam jaringan terorisme.
"Masih kita dalami. Masih perlu pendalaman," tukasnya.
10. Dua Kali Datang ke Kantor MUI
Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas mengatakan jika pelaku sudah datang dua kali sebelum penembakan terjadi.
"Kepala kantor menceritakan yang bersangkutan sudah dua kali datang ke MUI. Ini sudah datang (kali) ketiga," ujarnya dalam Breaking News YouTube Kompas TV.
Selain itu, Anwar juga menyebut pelaku mengaku sebagai nabi dan ingin bertemu Ketua Umum MUI.
Namun, tidak diketahui siapa Ketua Umum MUI yang ingin ditemui oleh pelaku.
Hal tersebut lantaran Ketua Umum MUI tidak hanya dijabat oleh satu orang saja.
"Resepsionis pun tanya, 'siapa yang ingin ditemui'. Lalu resepsionis pun naik ke lantai empat untuk memberitahu bahwa ada tamu," ujar Anwar.
Hanya saja, ketika petugas resepsionis tersebut akan naik menggunakan lift ke lantai empat, pelaku justru melakukan tembakan.
Anwar menduga senjata yang digunakan pelaku berjenis airsoft gun.
Lebih lanjut, Anwar menyebut akan mempercayakan penanganan dan penyelidikan ini ke kepolisian.
"Jadi karena ini masuk ranah pidana dan mengancam jiwa orang, maka yang ini menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian."
"Apa yang membuat yang menjadi latar belakang pelaku masuk ke MUI dan melakukan penembakan," ujarnya.
Sampai saat ini, beberapa fakta masih belum diketahui sehingga kepolisian masih terus melakukan penyidikan lanjutan. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Terbaru Penembakan di Kantor Pusat MUI, Sosok Pelaku hingga Kronologi Kejadian