TRIBUN-BALI.COM – Modus Penipuan Atasnamakan Pengobatan Ida Dayak, 45 Orang di NTB Jadi Korban: Bayar 250k/Orang
Keviralan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak, membuat banyak orang tertarik dan ingin menjajal pengobatan wanita sakti asal Paser, Kalimantan Timur ini.
Selain masyarakat yang ingin benar-benar mendapatkan pengobatan, ternyata momen ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.
Pemanfaatan momen pengobatan Ida Dayak digunakan sebagai modus penipuan baru yang mengatasnamakan Ida Dayak.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau harap untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Pastikan informasi yang didapatkan berasal dari sumber resmi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Tampilan BARU Ida Dayak Kenakan Hijab, Saat Tak Obati Pasien Akui Punya Keterampilan Lain
Baca juga: Keliling Jakarta Berhari-hari, Guru Ngaji Asal SulSel Ingin Temui Ida Dayak, Sampaikan Pesan Khusus
Dilansir dari TribunKaltim, sebanyak 45 orang di Mataram menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan pengobatan Ida Dayak.
Pemerintah Provinsi NTB dengan segera mengimbau agar masyarakat waspada penipuan dengan modus mengatasnamakan pengobatan alternatif Ida Dayak.
Berdasarkan penelusuruan menurut Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi melaporkan sudah ada 45 warga NTB yang tertipu dengan modus tersebut.
Dikutip dari Kompas.tv, para korban penipuan mengatasnamakan pengobatan Ida Dayak ini diminta untuk membayar biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu per orang.
Namun, setelah dilakukan penelusuran perizinan dan dokumen, rencana kedatangan Ida Dayak ke NTB tidak tercatat.
Gita menyebut Bakesbangpoldagri NTB bersama pihak kepolisian sudah turun untuk mengecek informasi rencana kedatangan Ida Dayak di Gedung Al-Ihsan Kota Mataram.
"Rencana penggunaan Gedung Al-Ihsan untuk pengobatan Ibu Ida Dayak tidak ada," kata Gita dikutip pada Selasa 2 Mei 2023.
Pihaknya juga mengecek informasi tentang seorang warga yang diklaim sebagai kakak kandung Ida Dayak yang tinggal di Sayang-Sayang, Kota Mataram.