TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Selama libur panjang nasional sejak beberapa hari ini, lalu lintas di sejumlah titik di Kabupaten Gianyar, Bali cukup crowded atau padat.
Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang keluar untuk mencari objek wisata.
Selain itu, di sejumlah desa adat di Gianyar juga sedang berlangsung upacara, baik pernikahan maupun ngaben.
Baca juga: Libur Idul Adha 2023, PPDB Jabar Diperpanjang Hingga 4 Juli, Simak Jadwal Selengkapnya Di Sini
Pantauan Tribun Bali, Jumat 30 Juni 2023, kawasan yang terdapat antrean panjang kendaraan mulai dari Jalan Raya Sayan, Kecamatan Ubud, Bali.
Kondisi kemacetan ini telah terjadi sejak Kamis 29 Juni.
Kemacetan biasanya terjadi sejak pukul 10.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
Baca juga: Libur Idul Adha Diusulkan Jadi 3 Hari? Begini Penjelasan Menpan RB, Catat Tanggalnya
Namun di sini, kemacetan hanya dari arah Denpasar menuju Kecamatan Kintamani, Bangli.
Hal tersebut diduga, banyak masyarakat dari arah Denpasar yang hendak berlibur ke Kintamani.
Hal itu tak terlepas dari cuaca di kawasan kota yang saat ini panas.
Mereka hendak mencari objek yang sejuk.
Baca juga: Libur Panjang, Penumpang Domestik Bandara Ngurah Rai Bali Capai 32 Ribu Sehari
Namun sayangnya, di setiap persimpangan jalan, kendaraan menjadi tersendat karena volume kendaraan roda empat tak sebanding dengan jalan di sepersimpangan yang relatif sempit.
Kemacetan parah juga terjadi di kawasan Jalan Raya Pengosekan yang menghubungkan Jalan Raya Nyuh Kuning, Jalan Raya Padangtegal, Jalan Raya Peliatan dan Jalan Raya Teges karena kemacetan terjadi di dua arah.
Petugas Dinas Perhubungan Gianyar bersama aparat kepolisian sampai kewalahan mengatur.
Biasanya, dalam mengatur lalin di kawasan tersebut, hanya cukup satu atau dua petugas saja, namun sejak libur panjang ini, terlihat lebih dari dua petugas.
Baca juga: Cuti Bersama Idul Adha, Dua DTW di Tabanan Dipadati Wisatawan
Dari plat kendaraan roda empat yang terpantau dalam kemacetan tersebut memperlihatkan, mereka bukan hanya warga lokal Bali, namun banyak dari kendaraan tersebut merupakan plat B, yang merupakan plat Jakarta.