TRIBUN-BALI.COM, DRNPASAR - Jumlah sisa lebih perhitungan atau Silpa yang tinggi disoroti oleh anggota DPRD Kota Denpasar.
Dewan meninta agar masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) lebih cermat dalam menyusun anggaran serta program kerja.
Program yang disusun secara cermat dipastikan akan dapat terealisasi dengan baik, sehingga tidak ada anggaran yang mubazir.
Baca juga: Sebuah Kos-kosan Terbakar di Denpasar, 5 Mobil PMK BPBD Dikerahkan
Hal itu disampaikan oleh Fraksi Demokrat DPRD Denpasar, I Ketut Budiarta.
Ia mengatakan, jumlah Silpa secara berturut-turut terlihat cukup tinggi.
Misalnya saja, pada tahun anggaran 2021 jumlah silpa mencapai Rp378,3 miliar.
Kemudian meningkat lagi pada APBD 2022 yang mencapai Rp448,9 miliar.
Baca juga: Denpasar Unggulkan Inovasi ‘Raditya’ dari Top 99 Menuju Top 45 Dalam Inovasi Pelayanan Publik 2023
"Jumlah ini cukup besar yang semestinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat yang lebih banyak," katanya, Kamis, 6 Juli 2023.
Ia mengatakan, dalam setiap tahun pelaksanaan APBD, selalu terjadi silpa yang tinggi.
"Karena itu, kami minta OPD dalam menyusun rencana lebih cermat. Selain itu, perlu keberanian untuk mengeksekusi program yang sudah dibuat, sehingga tidak banyak lagi menjadi silpa," kata Budiarta.
Baca juga: Dekranasda Kota Denpasar Siap Berpartisipasi dalam Pembukaan Pameran Bali Bangkit 7
Anggota Fraksi Nasdem-PSI, Ameliana Sri Wahjuni mengatakan OPD harus lebih cermat dan meningkatkan akurasi program sehingga bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Pihaknya prihatin dengan tingginya silpa yang terjadi selama ini.
Padahal di sisi lain, kondisi yang memerlukan pembiayaan masih sangat banyak.
Baca juga: Kapolsek Benoa Tindak Lanjut Perintah Kapolresta Denpasar Antisipasi Penanganan Bencana Alam