Begitu mendarat di laut personel langsung berenang kearah jatuhnya perahu karet dan menaikinya untuk menuju lokasi.
Demonstrasi yang ditampilkan Korps Marinir TNI AL ini mendapatkan tepukan tangan atau applaus dari seluruh perwakilan delegasi 25 negara yang hadir pada PALS 23.
"Pada demonstrasi tadi kita ingin menunjukkan bahwa pasukan kami bisa mendahului untuk memberikan evakuasi cepat dan untuk mengevaluasi daerah yang terimbas oleh suatu bencana alam lalu melaporkan ke pimpinan agar bisa cepat melakukan tindakan-tindakan awal. Kita juga ingin menunjukkan bahwa jika kita kerjakan bersama bisa menjadi langkah besar kedepan," papar Mayjend TNI Nur Alamsyah.
Pacific Amphibious Leaders Symposium adalah kegiatan tahunan yang diprakarsai oleh Marines Forces Pacific atau Pasukan USMC di wilayah Pasifik.
Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan para pemimpin pasukan Amfibi / Marinir yang berada di kawasan Pasifik dan sekitarnya.
PALS tahun ini diikuti 24 Negara dengan tujuan untuk mempertemukan para Komandan Marinir / Satuan Amfibi seluruh negara yang berada di kawasan Indo-Pasifik, dan juga merupakan perhelatan penting untuk memperkuat hubungan diantara komunitas negara yang memiliki kemampuan serbuan amfibi di wilayah Pasifik.
Sedangkan negara-negara peserta terlibat dalam diskusi dengan membahas aspek- aspek penting dari operasi amfibi, kepemimpinan melalui modernisasi kekuatan dan pentingnya interoperabilitas multilateral dalam bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Baca juga: Jelang Persija Jakarta vs Bhayangkara FC, Asuhan Thomas Doll Sudah Mulai Persiapkan Diri dengan Ini
Selain seminar acara ini dirangkai dengan diskusi panel oleh delegasi dan perwira perwira senior yang memiliki keahlian dari berbagai bidang, dengan harapan akan tercipta interaksi positif serta memberikan informasi kepada seluruh delegasi tentang pentingnya menjaga kemananan maritim di wilayah Indo-Pasifik.
Ditampilkan juga atau dipamerkan sejumlah alutsista buatan karya anak bangsa seperti pakaian, sepatu, rompi standar militer, perahu karet dan kendaraan tempur lapis baja.(*)