Kartu merah didapatkan Dzaky Asraf saat PSM Makassar melawan Persikabo 1973.
Kondisi ini tentu membuat Bernardo Tavares tak nyaman.
pelatih PSM Makassar itu geram terhadap kepemimpinan wasit.
Menurutnya wasit sangat mudah memberikan Pasukan Ramang kartu.
Baca juga: Luis Milla Mundur dari Persib Bandung, Persija Beri Sinyal Positif di Liga 1
Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan tim lawan.
Tavares meminta agar wasit Indonesia dievaluasi.
“Tolong siapapun yang punya tugas mengevaluasi wasit di Indonesia ini dan menganalisa wasit, lihat pertandingan kita,” katanya saat post match, Jumat (14/7/2023).
“Terlalu gampang (wasit) memberikan kartu kuning kepasa staf, official, kepada pemain, tapi mereka tidak melihat hal-hal yang krusial di lapangan,” tegasnya.
Kritik Tavares bukan omong kosong tetapi berlandaskan bukti.
Ia mencotohkan, bahwa pelanggaran pertama Dzaky seharusnya tidak diberikan kartu kuning.
Disisi lain, pemain Persikabo 1973 menghentikan serangan Yakob dengan tangan, namun tak dapat pelanggaran maupun kartu.
Hal ini tidak fair dan merugikan Juku Eja.
“Dan untuk pemain kita Dzaki saya kira dikeputusan kedua wasit memberikan kartu kuning itu layak, tapi kartu kuning pertama ini konyol sekali,” ucap Tavares.
“Menit 79 Yakob transisi menyerang dan nomor 80 (Persikabo) menghentikan bola dengan tangannya, saya kira empat wasit melihat hal tersebut,” jelasnya.
Gideon Dapaherang Hukum Dzaky Asraf