TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar, Bali, cukup memperihatinkan.
Sebab, hampir setiap bulan ada puluhan hingga ratusan masyarakat Gianyar terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypty dan aedes albopoctus itu.
Total sudah ada 688 warga di Kabupaten Gianyar yang terjangkit dari bulan Januari hingga Juni 2023.
Berdasarkan data diterima Tribun Bali dari Dinas Kesehatan Gianyar, Rabu 19 Juli 2023, kasus DBD tahun ini jauh lebih banyak dari tahun 2022.
Adapun kasus DBD di Kabupaten Gianyar tercatat pada Januari - Desember tahun 2022 sebanyak 597 kasus dengan kematian 1 orang.
Sementara di tahun 2023 jumlah kasus DBD dari Januari sampai Juni sebanyak 688 kasus dengan kematian satu orang.
Rinciannya, pada bulan Januari sebanyak 83 kasus, Februari 136 kasus, Maret sebanyak 116 kasus, April sebanyak 121 kasus, Mei sebanyak 108 kasus dan Juni sebanyak 124 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni membenarkan hal tersebut.
Kata dia, DBD memang masih banyak dijumpai di lingkungan sekitar di wilayah Bali termasuk Gianyar.
Kata dia, saat ini penyebarannya semakin massif, dikarena kemajuan teknologi dalam bidang transportasi disertai mobilitas penduduk yang cepat.
"Saat ini seluruh wilayah di Kabupaten Gianyar mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, karena virus penyebab dan nyamuk penularnya masih ada, seperti pada rumah-rumah maupun tempat-tempat umum," kata Ariyuni.
Baca juga: Minat Warga Gianyar Kerja ke Jepang Masih Minim
Dalam mengantisipasi dampak terburuk, pihakny pun telah melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan.
"Pencegahan penyakit DBD terus kami tingkatkan dengan melibatkan lintas sektor dan masyarakat secara berkesinambungan, dan terus menerus untuk melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus yaitu Menutup rapat semua tempat penampungan air, Menguras bak air dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk, ditambah dengan mencegah perkembangbiakan maupun nyamuk seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada pentilasi dan jendela, serta menaburkan bubuk larvasida," ujar Ariyuni.
Selain itu, kata dia, Pemkab Gianyar telah menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar 2023, tentang Kewaspadaan Peningkatan kasus Penyakit DBD kepada Camat dan Kepala Desa/Lurah serta Kepala UPTD Puskesmas se- Kabupaten Gianyar, guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD.
"Saat ini pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk telaj dilakukan oleh petugas puskesmas beserta kader Jumantik dan masyarakat," ungkapnya.
Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyakit DBD kepada masyarakat, baik secara individu, dari rumah ke rumah, sekolah, maupun pada kelompok masyarakat. "Untuk fogging, kita fokus pada daerah indikasi yang ada kasus DBD," ujarnya. (*)