TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), I Dewa Gede Palguna mengungkap soal sosok yang akan dipilihnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024.
Hakim MK dua periode itu mengatakan, pihaknya akan memilih sosok Gubernur Bali yang bisa mengatasi permasalahan sampah.
“Saya cukup dia janjikan bahwa dia bisa menangani sampah sehingga tidak menjadi problem. Saya akan pilih itu, dan saya akan minta keluarga saya untuk memilih itu,” ungkap Dewa Palguna kepada Tribun Bali di Denpasar, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: TERTUTUP! Sertijab Pj Gubernur Bali, Ini Pesan Mendagri, Bupati/Wali Kota dan Kepala OPD Hadir
Baginya, sampah menjadi masalah besar yang ada di Bali.
Terlebih lagi, Bali merupakan daerah pariwisata yang dikenal hingga ke mancanegara.
“Itu (sampah) problem terbesarnya Bali. Kita kan pariwisata ya, masak gundukan sampahnya seperti itu,” imbuhnya.
Baca juga: SOSOK PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra, Siap Lanjutkan Tugas Koster, Lakukan Sertijab Hari Ini
Dewa Palguna menuturkan, ada teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menangani permasalahan sampah di Bali.
Seperti Singapura, negara tersebut dikatakan memiliki mekanisme pengolahan sampah yang efektif.
Bahkan, sisa pengolahan sampah itu digunakan oleh Singapura sebagai bagian dari campuran untuk reklamasi.
Baca juga: Hari Pertama PJ Gubernur Sang Mahendra di Bali, Simakrama ke Puri Kauhan Ubud, Simak Obrolannya!
“Menurut saya, ada negara yang ternyata terbukti berhasil menangani sampah. Nggak jauh, itu di Singapura. Bahkan debu sampahnya itu malah dipakai campuran untuk reklamasi. Artinya, ada teknologi seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu di Indonesia dan Bali khususnya, dinilai memiliki cukup sumber daya untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Namun, teknologi ini dipandang tak dapat terealisasi lantaran adanya persoalan politik. Sehingga, hal ini dikatakan menjadi tantangan tersendiri nantinya bagi Gubernur Bali.
Baca juga: Sebagai Polisi, Sang Mahendra Tak Pernah Bermimpi Jadi PJ Gubernur Bali, Akui Senang dan Tertantang
“Apa yang tidak kita punyai? Berarti cuma kemauan politik kan. Kenapa tidak mau? Di sana persoalan. Pasti ada persoalan politik tertentu yang menyebabkan ini terhambat. Ini yang menjadi tantangan bagi seorang gubernur,” kata Dewa Palguna.
Seperti diketahui, sampah menjadi salah satu permasalahan serius yang harus ditangani di Bali.
Menurut data, sedikitnya 33 ribu ton sampah mengalir melalui 390 sungai bermuara ke laut (berdasarkan hasil survei Bali Partnership pada 2019 lalu).
Baca juga: 274 Karangan Bunga Ucapan Terima Kasih, Pj Gubernur Bali Langsung ke Gianyar dan ke Rumah Jabatan