TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini adalah hari Senin atau Soma dengan pancawaranya adalah Kliwon dan Wukunya Krulut.
Bagi mereka yang lahir Senin Kliwon Krulut, hari ini, Senin 11 September 2023 adalah otonan-nya.
Otonan merupakan hari kelahiran berdasarkan pada saptawara, pancawara, dan wuku yang jatuh setiap enam bulan sekali.
Baca juga: Otonan Senin Pon Pahang, Begini Ramalan Umur dan Nasibnya
Dan kali ini otonannya juga bertepatan dengan Tilem Kawulu dan Kajeng Kliwon
Lalu bagaimanakah peruntungan serta jatah hidup bagi mereka yang lahir Soma Kliwon?
Senin atau Soma memiliki urip 4 dan Kliwon uripnya 8 sehingga jika dijumlahkan hasilnya 12.
Baca juga: Umur Capai 84 Tahun Bagi Seseorang yang Mempunyai Otonan Rabu Pon Pujut, Hidup Baik Saat Umur Ini
Jatah umurnya di dunia menurut wariga, jumlah uripnya dikalikan enam sehingga hasilnya 72 yang juga menunjukkan jatah umurnya yaitu 72 tahun.
Sedangkan berdasarkan periode kelahiran (Sri Sedana) peruntungan mereka yang lahir Soma Kliwon adalah sebagai berikut.
Ketika berumur 0 - 6 tahun nilainya 0 yang artinya menderita atau kesakitan.
Baca juga: Otonan Senin Umanis Pujut, Berkemauan Keras, Umur 18 Tahun Penghasilan Sedikit
Menginjak umur 7 - 12 tahun memperoleh nilai 5. Ini berarti hidupnya senang.
Umur 13 - 18 tahun nilainya 1 atau penghasilan sedikit.
19 - 24 tahun nilainya 0 yang berarti menderita atau kesakitan.
Saat berumur 25 - 30 tahun, nilai 4 atau baik sekali.
Baca juga: Otonan Minggu Pon Medangsia, Umur Capai 72 Tahun, Begini Nasibnya
Kembali memperoleh penderitaan atau kesakitan saat berumur 31 - 36 tahun.
37 - 42 tahun penghasilan sedikit dan kembali mengalami penderitaan ketika berumur 43 - 48 tahun.
Umur 49 - 54 tahun penghasilan kurang melonjak menjadi baik sekali pada umur 55 - 66 tahun.
Terkahir ketika berumur 67 - 72 tahun akan menderita atau kesakitan.
Itulah perjalanan hidup mereka yang lahir Soma Kliwon.
Sedangkan bagi mereka yang lahir wuku Krulut berhati suci, jujur, dan irit bicara.
Memiliki pemikiran dan hati tajam, dan berhati-hati.
Saat berbicara kalah di awal namun akhirnya menang.
Percaya tidak percaya kembali ke dalam diri masing-masing, karena semua ada di tangan Tuhan. (*)