Berita Bali

Artis Happy Salma Kenalkan Brand Perhiasan Tulola, Melalui A Journey Within, 15 Years of Design

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artis Happy Salma dirikan brand perhiasan besar bernama Tulola. Kepada media ia menceritakan bagaimana pengalamannya yang sudah belasan tahun terjun dalam dunia seni perhiasan.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -  Artis Happy Salma dirikan brand perhiasan besar bernama Tulola. Kepada media ia menceritakan bagaimana pengalamannya yang sudah belasan tahun terjun dalam dunia seni perhiasan.

Tak sendiri, Happy Salma bersama dengan Sri Luce Rusna dan Franka Franklin Makarim mendirikan brand perhiasan Tulola. Kini ia merayakan perjalanan kreatifnya selama 15 tahun dengan menggelar acara megah bertajuk ‘A Journey Within, 15 Years of Design’. 

Happy Salma mengatakan, selama belasan tahun terjun di seni perhiasan lebih banyak sukanya yang  telah terlewati dengan dua rekannya Sri Luce Rusna dan Franka Franklin Makarimx 

"Sukanya banyak, saya punya saudara. Saya sama Sri bukan hanya teman bekerja ada 

Franka Franklin Makarim juga kita bertiga. Kita punya persaudaraan yang sangat erat, dan kita tumbuh sebagai perempuan dan sebagai ibu, mahluk sosial bagaimana membagi badan itu juga memberikan kebahagiaan," kata Salma, Kamis 28 September 2023. 

Sementara, untuk dukanya tidak ada, hanya tantangan yang menurutnya harus dihadapi dengan terjun di dunia seni perhiasan. Kemudian, dalam merayakan perjalanan kreatifnya,  karya-karya art wear dan signature dari beragam koleksi di Tulola dipamerkan hingga kini Tulola telah melahirkan ratusan motif baru serta ribuan desain seni perhiasan.

"Ada beberapa yang ikonik karena tidak disadari dalam 15 tahun ini ada ratusan motif dan ribuan desain yang sudah Sri lakukan dengan teman-teman di studio dan para tukang dan semua juga lahir karena kolaborasi," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa di dalam berkarya di Bali banyak inspirasi dan kekuatan yang didapat dan di Tulola tidak hanya mengungkapkan apresiasi pada seni perhiasan modern, tetapi juga menghormati tokoh-tokoh inspiratif seperti Emiria Soenassa, Pramoedya Ananta Toer, dan salah satunya, Made Pada, seorang maestro keris.

"Bahwa Bali itu rumah kita dan sumber inspirasi dan kekuatan kita. Kita banyak terinspirasi dari banyak perupa, pelukis, bahkan penyanyi dan buku-buku sastra,". ujarnya.

Sementara, untuk brand Tutola berawal dari sebuah garasi sederhana di Pulau Bali pada tahun 2007. Lalu,  menjadi ikon seni perhiasan dengan fokus pada transformasi teknik dan motif tradisi menjadi karya yang modern. Perjalanan ini semakin berkembang saat Happy Salma bergabung pada tahun 2011 dan membawa tema-tema yang beragam dan lintas disiplin ke dalam kreativitas mereka.

"Kita itu tidak pernah berkarya sendirian, selalu sama-sama dan customer itu adalah tulang punggung kami. Sri awalnya sendiri (berkarya) dari enam tukang, sekarang kita ada 80 tukang. Pegawai kita tadinya yang hanya belasan sekarang 200 orang. Dan kita pengen ngasih tau, seni membuat perhiasan itu bisa menghidupkan dan membanggakan," ujarnya.

Sementara, untuk desain brand Tutola adalah kontemporer tapi berlandaskan seni, tradisi dan untuk teknik pembuatan perhiasan juga masih tradisional.

"Desain tentu kontemporer tapi berlandaskan dengan seni tradisi. Jadi Teknik-teknik masih sangat tradisional,  cita-citanya kita ingin punya itu, kekuatan tradisi tetapi relevan juga dengan zaman sekarang," ujarnya.

Sementara, Sri Luce Rusna mengatakan dalam berkarya bahwa Bali adalah rumah untuk mendapatkan inspirasi dan memiliki kreativitas yang terjalin.

"Kan dari dulu kita memang di Bali, studio aku di Bali. Semua inspirasi juga dari Bali dan jika ada (inspirasi ) dari luar Bali kita bawa juga ke sini," ujarnya.

Sementara, untuk brand Tulola  saat ini telah membuka delapan toko di tiga kota utama di Indonesia, yaitu Bali, Jakarta, dan Surabaya. Sementara, seni perhiasan yang dipamerkan dalam 15 tahun adalah desain paling terfavorit.

"Ini desain-desain yang favorit kita pilih-pilih, selektif item dari aku sama Happy selama 15 tahun ini, yang sangat signifikan buat kita secara desain dan secara konsep," ujarnya. 

Sri juga mengungkapkan, dalam berkarya seni perhiasan tantangannya adalah pencari pengerajin yang mampu mewujudkan konsep atau inspirasi yang sudah didapatkan.

"Cari pengerajin yang mampu (mewujudkan) konsep kita. Karena proses kita agak di luar batas, (contoh ) subang tradisional. Kita mau ubah kontruksinya dan kita cari teman yang mau ikut proses kita, agak challenge juga, dan kita mau membuktikan bahwa karya dari Bali bisa selevel kayak desainer dari luar negeri," ujarnya. (*)

Berita Terkini