Berita Bali

Pemprov Bali Targetkan Ground Breaking LRT Paling Lambat Dilakukan Juni 2024

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi LRT di Bali

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ground Breaking Light Rail Transit (LRT) di Pulau Dewata rencananya akan dipercepat pada awal Tahun 2024 mendatang. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan optimis jika Ground Breaking LRT di Bali bisa dilangsungkan pada awal Tahun 2024 mendatang. 

“Kita usahalah, maksimal (optimis Ground Breaking LRT di Bali bisa dilangsungkan pada awal Tahun 2024). Kita lagi ngitung terus ya jadi dengan segala resources yang ada, kita hitung untuk percepatan supaya bisa Ground Breaking,” jelas, Samsi Rabu 4 Oktober 2023. 

Jadwal Ground Breaking ini akan diusahakan terlaksana pada semester satu atau yang paling lambat pada bulan Juni. Kini Samsi tengah menghitung berapa biaya konstruksi, sumber biaya dan skema pendanaan dari proyek LRT ini nantinya. 

“Jadi masih mencoba menghitung dengan segala skenario. Ini yang harus dipercepat semua kan? Terus pengelolaannya seperti apa, masa transisinya pada saat konstruksi akan bagaimana, gitu lho. Jadi banyak yang harus diurus, itu yang harus kita percepat sekarang,” imbuhnya. 

Nantinya sebagian besar pembangunan LRT di Bali masih pada planning awal yakni di bawah tanah. Nantinya juga akan ditambahkan penggunaan armada Bus di Central Parkir agar fungsinya sebagai terminal bisa digunakan. 

LRT ini nantinya akan terdapat tiga fase dimana pada Fase satu rute nya dimulai dari Bandara hingga Seminyak. Fase satu ini dibagi lagi menjadi Fase 1A dengan rute Bandara hingga Central Parkir, 1B dengan rute Central Parkir hingga Seminyak.

Kemudian untuk Fase 2 dengan rute Seminyak hingga Canggu, dan Fase 3 dengan rute Canggu hingga Mengwi.

Baca juga: Kejari Denpasar Musnahkan Sabu 21 Kg dan Ganja 34 Kg

Kini pengerjaan LRT akan difokuskan terlebih dahulu di Fase 1A dan 1B.

“Fase 1B secara teknis sudah kita evaluasi. Nanti kita lihat ya seperti apa, tapi belum bisa update karena masih dalam proses pembahasan-pembahasan. Ini masih kita lakukan pendalaman terhadap hasil dari fs itu apakah kira-kira wajar atau tidak apakah mungkin ada yang bisa berubah dan sebagainya,” tutupnya. (*)

Berita Terkini