TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah mengantisipasi masuknya virus Nipah ke Indonesia mengingat mulai ramainya kunjungan wisman dari India dalam beberapa bulan terakhir.
"Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan ini diantisipasi, dievaluasi secara ketat dan teman-teman di otoritas bandara juga sudah disiagakan. Dan juga saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata juga dengan pihak Karantina," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di True Bali Experience, Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Rabu 11 Oktober 2023.
Menparekraf Sandiaga menambahkan pihaknya bersama stakeholder terkait harus memonitor dengan ketat dan diharapkan bisa terindikasi dengan metode-metode antisipatif.
Baca juga: Musim Buah, Dinkes Gianyar Waspadai Virus Nipah
Turis India merupakan pasar yang sangat penting dan strategis untuk pariwisata Bali dan potensinya sangat besar tetapi dengan merebaknya virus Nipah disana, kita harus waspadai.
"Jadi kita harus mengantisipasinya karena dari India ini akan terus bertambah (angka kunjungannya)," imbuh Menparekraf Sandiaga Uno.
Saat ini angka kunjungan wisman India ke Pulau Dewata menempati urutan kedua setelah Australia padahal belum ada penerbangan langsung ke Bali.
Baca juga: RSU Bangli Siapkan Ruang Isolasi Virus Nipah, Kemenkes Perintahkan Daerah Awasi Perkembangan Kasus
Diharapkan akhir tahun 2023 ini terealisasi adanya penerbangan langsung dari India ke Bali.
Sebagai informasi, virus Nipah termasuk dalam kelompok Paramyxovirus yang merupakan virus RNA.
Kelompok virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.
Namun, virus Nipah memiliki karakteristik khusus yang membuatnya menjadi ancaman serius.
Penularan virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang bisa terinfeksi Virus Nipah melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, terutama jika daging tersebut dimasak kurang matang.
Selain penularan dari hewan ke manusia, Virus Nipah juga diketahui dapat menular dari manusia ke manusia.
Ini terjadi melalui kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, terutama ketika pasien berada dalam kondisi yang menghasilkan banyak sekali cairan tubuh, seperti air liur.(*)