TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sate Godzila merupakan salah satu kuliner, yang tersedia di Pasar Badung, Denpasar.
Makanan ini viral di media sosial usai seorang food vloger mengunggahnya.
Meski disebut sate Godzilla, tentunya daging sate yang digunakan bukan daging Godzilla, melainkan daging ayam.
Sate ini terbilang unik karena seperti namanya, potongan-potongan daging ayam yang digunakan cukup besar dan tusukan satenya sangat panjang, melebihi ukuran sate pada umumnya.
Baca juga: Bantu Balita Stunting Tahap Kedua, Tribun Bali Salurkan Bantuan Telur di Kintamani
Baca juga: PJ Gubernur Bali ‘Warning’ Warga, Jangan Buang Sampah ke Selokan dan Sungai Jelang Musim Hujan
Pemilik stand sate Godzilla ini, Cherry (30), mengatakan ide ini bermula dari bapaknya yang mulanya memang menjual sate ayam.
Sebelum pandemi, ia sempat menjual potato crinkle. Tak lagi menjual kuliner tersebut, ia memiliki banyak tusukan yang tak digunakan.
“Dulunya juga kita jualan potato crinkle, ada sisa tusukannya, jadilah kita pakai tusukannya yang ini. Jadi ada yang berbeda, kalau sate pada umumnya kan tusukannya kecil-kecil.
Selain itu juga ini satenya dibuat lebih pedas,” jelas Cherry pada Kamis 26 Oktober 2023.
Dilihat dari bentukannya, sate Godzilla ini menyerupai salah satu kuliner asal Negeri Ginseng, Dakkochi.
Dakkochi merupakan sate dengan bumbu pedas, yang selain berisi daging, umumnya juga berisi potongan paprika, dan pelengkap lainnya.
Umumnya Dakkochi berukuran 30 sentimeter, tapi sate Godzilla ini memiliki ukuran 55 sentimeter.
Perempuan barnama asli Tegar Ratri ini mengaku, sebelumnya ia hanya berani menyediakan 10 tusuk sate Godzilla dalam seharinya.
Namun setelah diviralkan oleh beberapa content creator di TikTok, sate Godzilla ini menjadi banyak digandrungi.
Alhasil dalam seharinya saat ini, ia bisa menjual 50-70 tusuk sate Godzilla. “Ini baru jualan seminggu,” ucapnya sumeringah.
Sebagai pendamping sate, Cherry menyediakan beragam saos sambal.
Mulai dari sambal matah, sambal ijo, sambal terasi matang dan mentah, hingga bumbu barbeque-nya.
“Untuk saos lumurannya kita pakai saos asam manis buatan sendiri,” kata perempuan asal Malang ini.
Untuk harganya, satu tusuk sate Godzilla dibanderol seharga Rp20 ribu dengan berat daging ayam sekitar 200 gram. “Yang ramai beli anak kekinian,” ungkapnya.
Warungnya ini buka setiap hari mulai pukul 16.30-21.20 Wita.
Tidak hanya menyediakan sate Godzilla saja, ia juga menyediakan berbagai macam makanan berat, lauk-laukan, dan yang best seller adalah ayam bakarnya.
“Tapi sekarang best sellernya sudah digantikan sate Godzilla ini,” tutupnya. (*)