Berita Bali

PJ Gubernur Bali ‘Warning’ Warga, Jangan Buang Sampah ke Selokan dan Sungai Jelang Musim Hujan

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengingatkan warga jangan membuang sampah ke selokan atau sungai.

Istimewa
CINDERAMATA - Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menerima cinderamata dari Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya yang bertemu beserta jajaran di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur di Denpasar, Kamis (26/10).  

TRIBUN-BALI.COM  - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengingatkan warga jangan membuang sampah ke selokan atau sungai. Karena menurutnya, tindakan itu akan meningkatkan potensi terjadinya banjir saat musim hujan tiba.

Peringatan itu disampaikannya saat menerima Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya beserta jajaran di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur, Kamis (26/10).

Pj Gubernur mengatakan, menyusul kebakaran yang menimpa TPA Suwung dan tempat pembuangan sampah di sejumlah kabupaten, Bali menghadapi persoalan yang makin serius dalam penanganan sampah.

Ia khawatir, kebakaran di tempat pembuangan sampah yang  berimbas pada tersendatnya waktu pengangkutan membuat warga tak sabaran hingga melakukan tindakan membuang sampah ke selokan atau sungai.

Baca juga: Bantu Balita Stunting Tahap Kedua, Tribun Bali Salurkan Bantuan Telur di Kintamani

Baca juga: Gede Ungkap Aliran Uang Korupsi APBDes, Pengakuan Berpotensi Jerat Tersangka Lain

CINDERAMATA - Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menerima cinderamata dari Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya yang bertemu beserta jajaran di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur di Denpasar, Kamis (26/10). 
CINDERAMATA - Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menerima cinderamata dari Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya yang bertemu beserta jajaran di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur di Denpasar, Kamis (26/10).  (Istimewa)

“Ini yang sangat saya khawatirkan. Untuk itu saya warning warga jangan buang sampah ke selokan atau sungai,” ujarnya seraya meminta Satpol PP mengintensifkan pengawasan di lapangan.

Ditambahkan olehnya, membuang sampah ke selokan atau sungai merupakan tindakan tak terpuji dan akan menimbulkan masalah serius saat musim hujan tiba. “Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar telah memberi peringatan dini terkait musim hujan di Bali yang diperkirakan terjadi pada pertengahan November 2023,” ucapnya.

Menyikapi situasi ini, Mahendra Jaya mengajak seluruh komponen masyarakat bersikap bijak dalam penanganan sampah. Ia mendorong seluruh komponen membudayakan upaya  pengelolaan sampah berbasis sumber, sebagaimana amanat Pergub Bali No 47 Tahun 2019.

Lebih dari itu, pria kelahiran Singaraja ini juga mendorong masyarakat melakukan gerakan serentak membersihkan selokan dan sungai di lingkungan masing-masing. “Hal ini penting untuk mengantisipasi bencana banjir,” imbuhnya.


Masih terkait penanganan sampah, Pj Gubernur juga menyinggung pungutan bagi wisatawan asing yang rencananya mulai diberlakukan pada 14 Februari 2024.

Dijelaskan olehnya, dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk mendanai dua program, yaitu penanganan sampah dan penguatan budaya. “Kita fokuskan pada dua kegiatan itu. Malu kita dengan wisatawan kalau sampahnya belum tertangani dengan baik,” cetusnya.


Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya menginformasikan sejumlah hal terkait dengan keberadaan lembaga yang bertugas dalam bidang pencarian dan pemberian pertolongan kepada korban bencana ini. Sidakarya yang baru dilantik pada Juli 2023 mengatakan, saat ini Basarnas Bali memiliki 125 personel yang ditempatkan di sejumlah pos.


“Kantor pusat kami di Uluwatu. Sementara pos Basarnas Bali tersebar di tiga tempat yaitu Karangasem, Singaraja dan Jembrana. Seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan ke Nusa Penida, kami juga telah membentuk unit di pulau itu,” katanya.
Gandeng Organisasi

Pemprov Bali menggandeng organisasi-organisasi lingkungan untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya.

Pj Gubernur Bali mengatakan, pemerintah daerah membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah sampah yang semakin kompleks.

Menurut dia, pemerintah provinsi terbuka menerima masukan dan dukungan dari organisasi lingkungan, seperti Sungai Watch untuk menyelesaikan masalah penanganan sampah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved