Seputar Bali

Target Kunjungan Ke Penglipuran Capai 85 Persen, Masih Didominasi Wisatawan Domestik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Desa Wisata Penglipuran. Target Kunjungan Ke Penglipuran Capai 85 Persen, Masih Didominasi Wisatawan Domestik

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Objek wisata Desa Penglipuran terus melakukan upaya inovasi. Upaya ini dilakukan untuk lebih menarik jumlah kunjungan, sehingga mampu memenuhi target. 

Manajer Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa mengatakan, pada tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan ke Penglipuran ditarget 960.000 orang. 

Hingga akhir Oktober, jumlah kunjungan diakui telah mencapai 85 persen atau mendekati 800 ribu. 

"Jenis wisatawan masih didominasi oleh wisatawan Nusantara. Sedangkan wisatawan asing yang sudah berkunjung ke Penglipuran, jumlahnya tercatat sebanyak 87 ribu orang," sebutnya Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Kasus Pencurian Barang di RSUP IGNG Ngoerah Terungkap, Polisi: Pelaku Kerap Beraksi Tengah Malam

Diakui pula jelang akhir tahun 2023 ini, kunjungan lebih didominasi siswa sekolah dari luar Bali, yang ingin belajar budaya dan tradisi di Penglipuran. 

Dalam sehari jumlah kunjungan mencapai 1000 orang. 

Dengan masifnya kunjungan ke Penglipuran saat ini, Sumiarsa mengaku pihaknya di manajemen terus berupaya melakukan berbagai inovasi dan gebrakan. 

Tentu tujuannya untuk semakin meningkatkan jumlah kunjungan, sehingga memenuhi target. 

Beberapa langkah inovasi yang sudah dilakukan mulai dari melaksanakan pasar pelipur lara hingga pengembangan objek wisata di hutan bambu.

Disamping itu pihaknya juga rutin menggelar event tahunan berupa Penglipuran Village Festival, yang diyakini mampu meningkatkan jumlah kunjungan. 

Baca juga: Rebut Hadiah Puluhan Juta Rupiah, Enam Peserta Meriahkan Lomba Baleganjur di Puspem Badung

"Yang tidak kalah penting juga, kami setiap bulan mendatangkan influencer-influencer untuk membantu kita menggaet wisatawan agar datang ke Penglipuran," katanya.

Selain itu pihaknya di tahun 2024 akan berupaya memperkuat seluruh branding yang telah dimiliki Penglipuran. Mulai dari desa terbersih di dunia, dan juga branding sebagai salah satu desa terbaik di dunia tahun 2023. 

Sumiarsa berharap ada peran serta dari Pemerintah Daerah Bangli, untuk ikut berkolaborasi mensupport berbagai kegiatan. 

Terlebih mengingat dari 100 persen penjualan tiket, 40 persen diantaranya masuk ke kas daerah. 

"Dari pihak Pemda mungkin bisa mendukung berbagai event yang kita punya dan ikut serta memperkuat branding desa kami,”

“Kolaborasi ini sangat penting, agar Desa Penglipuran bisa tetap eksis dan berkelanjutan,”

“Dengan demikian pula, desa Penglipuran mampu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakatnya," tandas dia. (mer)

Berita Terkini