Menurutnya, suara tabrakan antara kedua lokomotif kereta terdengar sangat keras.
Berdasarkan keterangan warga, tidak ada sinyal yang tersampaikan sehingga terjadi tabrakan.
Seharusnya KA Commuter berhenti dulu di stasiun dan bergantian lantaran jalur kereta hanya ada satu.
"Kata penduduk ada kereta lewat ada yang ngangkat tapi tidak muncul (sinyal)," terangnya.
Heri menambahkan penumpang KA Turangga ada yang terjepit dan mengalami luka cukup parah.
"Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Kami panik, kami memberanikan diri lihat ke luar," pungkasnya.
Korban yang selamat dievakuasi ke rumah penduduk dan menunggu jemputan mobil dari PT KAI karena lokasi kecelakaan cukup jauh dari perkotaan.
Diketahui, tiga korban yang meninggal dunia yakni masinis, asisten masinis dan pegawai kereta.
Baca juga: Tabrakan Maut Kereta Penumpang di Bandung, 3 Orang Tewas Termasuk Masinis, KNKT Bakal Investigasi
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
Sejumlah perjalanan KA akan dialihkan ke jalur Cikampek kemudian Kroya.
Sebelumnya, Manager Humas Daop II Bandung, Ayep Hanapi membenarkan ada tabrakan kereta, namun belum dapat mengkonfirmasi kronologi kecelakaan.
"Melibatkan antara KA Turangga dan KA Commuter Bandung Raya, terjadi tadi sekitar pukul 06.03 WIB, sekitar 400 meter dari Stasiun Cicalengka," ungkapnya, Jumat, dikutip dari TribunJabar.id.
Tim Daop II Bandung telah meluncur ke lokasi kejadian yang berada di tengah persawahan.
"Masih berupaya ke lokasi kejadian, sementara kami akan segera melakukan pendataan hingga evakuasi pengguna KA yang terdampak," sambungnya.
Dua kereta tabrakan di jalur yang sama, bahkan gerbong KA Baraya sampai terangkat.